Gaza, Purna Warta – Serangan tersebut terjadi di berbagai wilayah Gaza, mulai dari Kota Gaza di utara hingga kawasan sekitar Rafah di selatan.
Sumber medis di Rumah Sakit Nasser melaporkan bahwa sembilan warga Palestina, termasuk tiga anak-anak, tewas akibat serangan pasukan Israel di dekat pusat bantuan di utara Rafah.
Sementara itu, seorang sumber medis di Rumah Sakit al-Ahli menyebutkan bahwa satu warga Palestina tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan Israel di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.
Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari sepuluh lainnya terluka dalam penembakan terhadap tenda-tenda pengungsi di wilayah al-Mawasi, sebelah barat Kota Khan Younis, Gaza selatan, menurut keterangan dari Kompleks Medis Nasser. Al-Mawasi sebelumnya telah ditetapkan sebagai “zona kemanusiaan” oleh pihak Israel.
Pasukan Israel juga menggempur Sekolah al-Shafi, yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai sejumlah lainnya di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.
Dua warga dilaporkan tewas setelah jet tempur Israel menargetkan sebuah rumah di Kamp Pengungsi Bureij, Gaza tengah.
Rumah Sakit al-Awda di Nuseirat, juga di wilayah tengah Gaza, melaporkan empat warga tewas dalam serangan terhadap titik distribusi bantuan di Jalan Salah al-Din, selatan Wadi Gaza.
Layanan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan telah menyelamatkan 11 orang yang terluka, termasuk anak-anak, setelah sebuah rumah milik keluarga al-Zinati di dekat Sekolah Gifted di Sheikh Radwan, barat laut Kota Gaza, menjadi sasaran serangan udara.
Sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023, perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 57.268 orang dan melukai 135.625 lainnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mencatat setidaknya 613 warga Palestina tewas hingga 27 Juni dalam insiden di lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat, maupun di dekat konvoi kemanusiaan.
Baca juga: Israel Kerja Sama dengan AS untuk Memindahkan Paksa Warga Palestina dari Gaza
Menurut OHCHR, sebanyak 509 dari total korban tewas terjadi di sekitar titik distribusi GHF. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas melebihi 650 orang, dengan lebih dari 4.000 lainnya terluka.
GHF mulai mendistribusikan paket bantuan makanan terbatas di Gaza sejak akhir Mei, namun model distribusi baru yang diterapkan dinilai oleh PBB tidak netral maupun independen. Organisasi-organisasi hak asasi manusia bahkan mengecam lokasi distribusi tersebut sebagai “rumah jagal manusia”.