Damaskus, Purna Warta – Saluran berita berbahasa Arab, al-Mayadeen, mengutip sumber-sumber lokal, melaporkan bahwa pasukan khusus Israel melakukan operasi lintas udara di desa Yaafour, yang terletak di distrik Qatana, provinsi Rif Dimashq, pada Kamis malam dengan menggunakan tiga helikopter militer.
Baca juga: Apartheid Nuklir oleh IAEA: Bungkam atas Dimona, Tekanan terhadap Iran
Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa pendaratan pasukan udara tersebut menargetkan sebuah lokasi yang sebelumnya digunakan oleh Garda Republik Suriah, yang kini telah dibubarkan. Operasi itu berlangsung selama kurang lebih lima jam sebelum pasukan Israel meninggalkan lokasi dengan helikopter.
Selain itu, pasukan Israel juga melancarkan serangan darat ke desa Rakhlah, yang berjarak sekitar 31 kilometer sebelah barat Damaskus dan berada dekat perbatasan Lebanon, dengan menggunakan tiga kendaraan lapis baja. Serangan ini menjadi yang pertama kali dilakukan di wilayah tersebut.
Di tempat lain, tentara Israel juga melancarkan serangan darat ke desa Saysoun di wilayah Lembah Yarmouk, provinsi Dara’a di barat daya Suriah, dengan mengerahkan enam kendaraan militer.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa tiga kendaraan militer Israel juga memasuki bekas pos militer Suriah di desa Ayn Zakar.
Pada Rabu lalu, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan darat di wilayah selatan Suriah, di mana pasukan Brigade Golani menangkap sejumlah warga sipil.
Baca juga: Siprus dalam Cengkeraman Zionis: Akankah Bencana Pendudukan Palestina Terulang di Eropa?
Sejak kejatuhan pemerintahan Assad, militer Israel secara intensif melancarkan serangan udara terhadap instalasi militer, fasilitas, dan gudang senjata milik tentara Suriah yang kini dianggap telah tidak aktif.
Israel secara luas dikutuk atas pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata tahun 1974 dengan Suriah, serta atas upaya memanfaatkan kekacauan di negara Arab tersebut pasca kejatuhan Assad untuk melakukan perampasan wilayah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengecam serangan-serangan yang terus berlangsung oleh Israel di wilayah Suriah serta pelanggaran-pelanggaran yang terus terjadi di dalam dan sekitar zona penyangga yang dibentuk sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata 1974 dengan Damaskus.