Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan semua negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) dengan tegas mengecam agresi militer rezim Israel baru-baru ini terhadap Iran.
Baca juga: Iran Peringatkan Balasan Tegas Akan Membuat Israel Tak Berdaya Bahkan dengan Dukungan AS
Pezeshkian menyampaikan pernyataan tersebut pada Jumat malam setelah kembali dari KTT ECO ke-17 yang diadakan di kota Khankendi, Azerbaijan.
Ia mengatakan kecaman Iran terhadap serangan Israel mendapat “dukungan kuat dari anggota lain,” yang menggarisbawahi solidaritas regional dalam membela kedaulatan Iran.
Dalam pesan yang diunggah di akun resmi X miliknya pada hari Jumat, Pezeshkian menyampaikan apresiasinya atas “posisi yang bertanggung jawab dari negara-negara di kawasan tersebut dengan memprotes agresi terhadap wilayah Iran.”
Ia menggambarkan ECO sebagai “simbol serius diplomasi bertetangga dan di garis depan diplomasi ekonomi multilateral,” yang menekankan ambisi bersama dalam perdagangan, transit, inovasi digital, pariwisata, dan ketahanan pada tahun 2035.
Pada tanggal 13 Juni, rezim Israel melancarkan tindakan agresi yang terang-terangan dan tidak beralasan terhadap Iran, yang menargetkan situs nuklir, instalasi militer, dan wilayah sipil, yang mengakibatkan lebih dari 900 kematian warga sipil dan pembunuhan komandan militer senior dan ilmuwan nuklir.
Sebagai tanggapan, pasukan Iran melakukan Operasi True Promise III, melancarkan serangan balasan skala besar dengan rudal balistik dan pesawat nirawak canggih yang dikembangkan di dalam negeri.
Serangan terkoordinasi Iran tersebut membanjiri pertahanan udara Israel dan menyerang situs militer, intelijen, energi, dan industri penting di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Menghadapi kerugian dan isolasi yang meningkat, rezim Israel mengumumkan gencatan senjata sepihak pada tanggal 24 Juni, sebuah deklarasi yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.
Di sela-sela pertemuan puncak tersebut, Pezeshkian mengadakan pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon.
Ia menyatakan bahwa pertukaran tingkat tinggi ini harus dilakukan di luar lingkup kepala negara, dan mendesak para deputi dan menteri untuk memprioritaskan pelaksanaan kesepakatan yang dicapai selama pembicaraan.
Pertemuan puncak tersebut mempertemukan para kepala negara untuk memperdalam kerja sama ekonomi dan mendorong stabilitas dan kemakmuran di seluruh Asia Tengah dan Barat serta Kaukasus.
Iran Desak Penyelidikan Nasib Empat Diplomat yang Diculik Rezim ZionisBaca juga:
Didirikan oleh Iran, Turki, dan Pakistan, ECO telah berkembang hingga mencakup Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, yang berfungsi sebagai platform penting bagi integrasi regional.