Riyadh, Purna Warta –Rusia mengatakan tanpa partisipasi Moskow, pertemuan dua hari Pembicaraan Jeddah yang diselenggarakan oleh Arab Saudi untuk menemukan penyelesaian damai perang di Ukraina tidak memiliki “nilai tambah sedikit pun.”
Pejabat senior dari lebih dari 40 negara berkumpul di Jeddah pada hari Minggu (6/8) untuk menyepakati prinsip-prinsip kunci tentang bagaimana mengakhiri perang.
Tidak seperti Kiev, Moskow tidak menerima undangan ke pertemuan tersebut.
Baca Juga : Jubir IRGC: Iran Akan Tanggapi Setiap Makar AS di Wilayah
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (7/8) bahwa tanpa partisipasi Rusia dan tanpa mempertimbangkan kepentingan Moskow, pertemuan itu “tidak ada gunanya”.
Juga ditegaskan kembali bahwa Moskow terbuka untuk diplomasi dan siap menanggapi proposal serius sehubungan dengan penyelesaian konflik.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan sebuah resolusi dimungkinkan jika Kiev “menghentikan permusuhan dan serangan teroris” dan jika negara-negara Barat menghentikan pasokan senjata ke Ukraina.
Dia juga meminta Ukraina untuk menyerahkan wilayah pendudukan ke Rusia.
“Fondasi asli kedaulatan Ukraina, statusnya yang netral, nonblok, dan nonnuklir, harus dikonfirmasi.”
Namun Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan Kiev tidak akan berkompromi dengan tuntutannya untuk penarikan penuh pasukan Rusia.
Baca Juga : Pakar Lontarkan Gagasan Penggabungan Antara BRICS Dan SCO
Kepala staf Zelenskyy Andriy Yermak juga menggambarkan pembicaraan Jeddah sebagai “sangat produktif.”
Namun demikian, pemimpin delegasi Brasil dan penasihat kebijakan luar negeri Celso Amorim mengatakan Rusia harus terlibat dalam proses negosiasi nyata apapun.