Tehran, Purna Warta – Iran meminta Republik Azerbaijan dan Armenia untuk menahan diri setelah bentrokan perbatasan menewaskan dan melukai tentara dari kedua belah pihak.
Baca Juga : Siapkan Sasaran Tiruan, IRGC Adakan Latihan untuk Ledakkan Pangkalan Udara Israel
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada hari Selasa bereaksi terhadap meletusnya bentrokan perbatasan yang mematikan antara Armenia dan Republik Azerbaijan, dan mendesak kedua tetangga tersebut untuk menahan diri.
Mengekspresikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan antara Armenia dan Republik Azerbaijan, Kanaani menyerukan penyelesaian konflik secara damai.
Juru bicara Iran menggambarkan dialog dan diplomasi sebagai satu-satunya cara untuk memastikan perdamaian berkelanjutan di kawasan, dan menekankan perlunya mempercepat implementasi perjanjian perdamaian antara Baku dan Yerevan.
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan empat tentara tewas dan satu lainnya terluka pada hari Selasa dalam bentrokan dengan pasukan Azerbaijan di wilayah Syunik selatan.
Baca Juga : IRGC Berperan dalam Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Iran
Azerbaijan mengatakan pihaknya melakukan “operasi balas dendam” setelah salah satu tentaranya terluka oleh tembakan Armenia di wilayah perbatasan yang sama pada hari sebelumnya.
