Ali Shamkhani, penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, menyatakan dalam pernyataan publik pada Hari Kamis bahwa dirinya masih hidup, tengah dalam masa pemulihan, dan tetap menjalankan tugasnya, pasca serangan udara “Israel” yang dilaporkan sebagai upaya pembunuhan yang gagal terhadap dirinya.“Saya masih hidup,” tegas Shamkhani kepada rakyat Iran dan kepada Sayyid Khamenei, menegaskan kembali peran aktifnya dalam pertahanan nasional dan kesetiaannya terhadap Republik Islam.
Media Israel sebelumnya mengklaim bahwa Shamkhani telah menjadi target dan tewas dalam serangan tersebut.
Namun, surat terbuka yang ditulis Shamkhani justru menegaskan kegagalan rezim pendudukan dan memperkuat tekadnya untuk tetap berdiri di garis depan, menghadapi ancaman dan membela tanah air.
Saya akan tetap tinggal, dan saya akan terus menyuarakan kisah epik kita. Saya masih hidup! Dan tubuh saya yang terluka ini, dengan izin Tuhan, akan tetap menjadi perisai bagi bangsa ini.
Hati saya masih hati yang sama—yang dahulu berseru, “Labbayk” (saya siap mengabdi). Dan hari ini, ia masih berdetak—demi iman, demi tanah air, dan demi rakyat.
Saya siap! Bukan sekali, tapi seratus kali, mengorbankan diri untuk tanah ini dan rakyatnya yang tiada tandingannya.
Saya siap berdiri di garis depan untuk membela tanah air ini dan kehormatannya, dengan kebanggaan dan tekad seorang Arab dari tanah Khuzestan—meski dengan tubuh yang terluka ini.
Shamkhani juga menyinggung latar belakang hidupnya sebagai pejuang dan pelayan publik, serta menyebut dua saudaranya yang telah gugur syahid dalam perjuangan masa lalu.
“Dan sekali lagi, kedua saudaraku yang syahid menatap dari langit, meneteskan air mata atas kerinduanku,” tulisnya.
Kepada rakyat Iran, Shamkhani menegaskan bahwa kepemimpinan dan institusi negara tetap kuat, dan bahwa perkembangan terakhir tidak akan mengubah sikap strategis Iran.