Hamas: Pernyataan Trump tentang Bantuan Gaza Justifikasi Kebijakan Kelaparan Israel

Gaza remark

Gaza, Purna Warta – Hamas menolak tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut kelompok perlawanan Palestina itu menghalangi distribusi bantuan ke warga Gaza. Menurut Hamas, pernyataan Trump hanyalah upaya untuk membenarkan kebijakan kelaparan Israel di wilayah terkepung tersebut.

Baca juga: Penghormatan Pahlawan Media Anti-Penindasan di Festival Internasional ‘Sobh’ ke-3

Dalam pernyataan resmi Selasa (6/5/2025), Hamas menyebut komentar Trump sebagai “sekadar pengulangan mengejutkan dari kebohongan rezim teroris Netanyahu, yang berusaha membenarkan kelaparan sistematis yang sengaja dilancarkan terhadap warga sipil tak bersalah.”

Sebelumnya, Trump menyatakan AS akan membantu menyediakan makanan untuk warga Gaza yang saat ini menghadapi kelaparan. Namun, ia menuduh Hamas mengambil semua bantuan untuk Gaza yang masuk.

“Kami akan membantu rakyat Gaza mendapatkan makanan. Mereka kelaparan, dan kami akan bantu,” kata Trump, Senin (5/5/2025).

Hamas menegaskan bahwa pernyataan Trump bertentangan dengan kesaksian organisasi kemanusiaan yang bekerja di Gaza.

“Tuduhan ini jelas bertolak belakang dengan laporan PBB, kesaksian lembaga kemanusiaan di Gaza, serta semua bukti di lapangan. Sebaliknya, justru sejalan dengan kebijakan pendudukan yang menggunakan kelaparan sebagai senjata—pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan norma kemanusiaan.”

Gerakan Palestina itu juga mendesak pemerintahan Trump untuk “meluruskan sikapnya dan berhenti memberi perlindungan bagi kebijakan genosida dan kelaparan yang dijalankan rezim pendudukan di Gaza.”

Bagi Hamas, permintaan Trump kepada Netanyahu untuk “mengirim sedikit makanan” tidaklah cukup. Mereka menyerukan tekanan AS kepada Israel agar “menghentikan agresi dan membuka pos-pos perbatasan untuk memungkinkan masuknya semua pasokan penyelamat jiwa.”

“Yang dibutuhkan adalah sikap bertanggung jawab yang menghormati hukum humaniter internasional, menuntut pembukaan segera pos perbatasan, memastikan bantuan mengalir tanpa hambatan, serta menghentikan penggunaan makanan sebagai alat pemeras dalam perang ini.”

Baca juga: Peringatan Hamas: Rencana Pendudukan Gaza Bisa Berujung pada Kematian Tawanan

Secara terpisah, Hamas menyebut rencana ekspansi operasi militer Israel di Gaza sebagai pengorbanan tawanan Israel dan pengulangan kegagalan masa lalu. Menurut mereka, rencana itu membuktikan tekad Perdana Menteri Israel untuk melanjutkan kejahatan perang terhadap warga sipil Gaza.

Kelompok Palestina itu mendesak komunitas internasional meningkatkan tekanan publik untuk mengakhiri perang di Gaza.

Pada Maret 2025, setelah dua bulan gencatan senjata, Israel kembali melancarkan serangan brutal di Gaza. Rezim tersebut juga memberlakukan blokade total terhadap semua bantuan, bahkan menolak masuknya satu truk pun yang membawa barang kemanusiaan atau komersial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *