Paris, Purna Warta – Prancis telah menutup satu-satunya sekolah Islam di Paris. Langkah ini dinilai sebagai kelanjutan atas penentangannya terhadap komunitas di negara tersebut.

Negara Eropa tersebut, yang telah dikecam oleh seluruh dunia Muslim karena pernyataan anti-Islam oleh Presiden Emanuel Macron, telah memperkenalkan banyak aturan untuk menekan 4,5 juta populasi Muslim di negara itu.

Baca juga : Masukkan Nama Israel dalam PR, Guru Ini Dipecat

Otoritas Prancis menargetkan MHS College and High School, sebuah lembaga pendidikan swasta di ibu kota. Meskipun sekolah tersebut sekuler dan mengikuti kebijakan nasional tentang kurikulum, siswanya sebagian besar adalah Muslim.

Namun yang membedakannya dari yang lain adalah keterbukaannya karena tidak ada larangan mengenakan hijab bagi anak perempuan muslim.

Prancis melarang jilbab di lingkungan sekolah pada tahun 2004, menargetkan gadis-gadis Muslim. Sejak itu, hanya ada sedikit pilihan bagi siswa Muslim untuk belajar di sekolah sambil mengamalkan keyakinan mereka.

Pihak sekolah menyebut keputusan itu sewenang-wenang, sembari mengklarifikasi bahwa tidak ada mata pelajaran agama yang diajarkan di sekolah.

Dikatakan bahwa keputusan tersebut tidak hanya akan membahayakan tahun akademik siswa tetapi juga menghilangkan staf dari pekerjaan mereka.

Di sisi lain, pihak berwenang menyatakan bahwa sekolah tersebut ditutup karena standar keamanan gedung tidak mencukupi.

Baca juga : Kushner : Normalisasi Israel-Saudi Adalah Keniscayaan

Namun, pihak sekolah beranggapan bahwa renovasi perpanjangan dilakukan untuk memenuhi kewajiban hukum.

Ia juga mengungkapkan bahwa gedung tersebut digunakan bersama dengan institusi lain yang juga berkaitan erat dengan urusan anak-anak. Namun mereka tidak diminta untuk ditutup. Hanya MHS yang diperintahkan untuk ditutup.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here