Doha, Purna Warta – Menteri Kerja Sama Internasional Qatar Lolwah Alkhater mengecam keras kekejaman Israel di Gaza dan Lebanon, serta menyerukan upaya internasional untuk menghentikan “monster” tersebut.
Alkhater mengkritik tajam operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon.
“Monster telah dilepaskan di wilayah kami. Monster yang menggunakan senjata dan metode terlarang yang menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu,” ungkapnya di X, merujuk pada tindakan kriminal Israel.
Ia lebih lanjut menuduh Israel mengabaikan hukum internasional, dengan mengatakan, “Monster itu … tidak mematuhi satu pun keputusan Dewan Keamanan” dan terus melanggar hukum internasional setiap hari.
Alkhater menambahkan bahwa Israel tidak hanya menerima dukungan internasional tetapi juga bantuan militer.
“Namun, Lebanon terus menerima tidak hanya restu dari beberapa aktor internasional, tetapi juga senjata dan uang pembayar pajak mereka,” tulisnya.
Ia menekankan perlunya tindakan kolektif, dengan menyatakan, “KESEPSIONALISME Pendudukan Israel di atas hukum internasional HARUS DIHENTIKAN.”
“Kecuali kita bersatu untuk menghentikannya, intimidasi militer dan politik ini akan menghancurkan seluruh wilayah,” Alkhater memperingatkan.
Liz Throssell, juru bicara kantor hak asasi PBB, menyuarakan kekhawatiran atas situasi tersebut, khususnya mengenai potensi invasi darat Israel ke Lebanon.
“Dengan meningkatnya kekerasan bersenjata antara Israel dan Hizbullah, konsekuensinya bagi warga sipil sudah sangat mengerikan,” katanya kepada wartawan di Jenewa.
“Kami khawatir invasi darat skala besar oleh Israel ke Lebanon hanya akan mengakibatkan penderitaan yang lebih besar,” kata Throssell, seraya menambahkan bahwa serangan udara Israel yang intensif telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Lebanon dalam dua minggu terakhir.
Sementara itu, militer Israel melaporkan telah meluncurkan operasi darat “terbatas” yang menargetkan Hizbullah infrastruktur di sepanjang perbatasan Lebanon.
Rincian tentang serangan itu sangat sedikit, tidak ada lokasi pasti yang diungkapkan di sepanjang perbatasan sepanjang 120 km (75 mil).
Hizbullah membantah adanya kemajuan signifikan Israel ke wilayah Lebanon, dengan menegaskan tidak ada konfrontasi langsung, dan bahwa pasukan mereka siap menghadapi serangan apa pun.
Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon, yang memantau wilayah tersebut, melaporkan tidak ada serangan yang tercatat oleh tentara Israel.
Namun, sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan sporadis telah terjadi, tetapi pasukan Israel mundur tak lama kemudian.