YONO: Tren Hidup Minimalis yang Menjadi Kebalikan dari YOLO

Jakarta, Purna Warta – Dalam dunia digital yang terus berkembang, istilah-istilah baru sering bermunculan dan menjadi tren di kalangan anak muda, terutama di media sosial. Salah satu istilah yang belakangan ini menjadi tren hidup dan ramai diperbincangkan adalah YONO.

Baca juga: Gubernur Jakarta Akan Rombak Gapura Batas Kota dengan Nuansa Betawi

Istilah YONO menjadi tren di kalangan Gen Z dan menarik perhatian banyak orang karena konsep hidup yang unik dan berbeda dari istilah sebelumnya yang kerap digunakan, YOLO. Bahkan sebenarnya arti kedua istilah tersebut sangat bertolak belakang.

“YONO merupakan singkatan dari ‘You Only Need One,’ yang berarti ‘Kamu hanya butuh satu.'” Istilah ini muncul sebagai kebalikan dari YOLO (You Only Live Once), yang mengajarkan untuk menikmati hidup tanpa batas.

Berbeda dengan YOLO yang sering dikaitkan dengan gaya hidup konsumtif dan mengejar kesenangan sesaat, YONO justru menekankan hidup minimalis dan lebih bijak dalam mengonsumsi barang. Tren ini pertama kali populer di Korea Selatan sekitar pertengahan tahun lalu dan semakin berkembang seiring dengan krisis ekonomi global yang membuat banyak orang lebih selektif dalam pengeluaran.

Gaya hidup YONO berfokus pada konsumsi yang lebih sadar, dengan membeli barang yang benar-benar dibutuhkan dan memiliki nilai keberlanjutan. “Alih-alih membeli barang secara berlebihan, YONO mendorong seseorang untuk memilih produk berkualitas tinggi yang bisa bertahan lama, serta mempertimbangkan faktor lingkungan, seperti memilih barang yang dapat didaur ulang atau ramah lingkungan.”

Baca juga: Google Indonesia Akui Kesalahan Informasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS

Konsep YONO mirip dengan gaya hidup hemat seperti frugal living dan minimalisme. Namun, yang membedakan adalah fokusnya pada keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Dalam praktiknya, pengikut YONO lebih memilih barang yang bukan hanya murah, tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang.

Dengan tren ini, banyak anak muda mulai beralih dari budaya konsumtif menuju pola hidup yang lebih sederhana, efisien, dan bertanggung jawab. Jadi, apakah kamu tim YOLO atau YONO?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *