Jakarta, Purna Warta – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, menyampaikan pesan penting kepada para siswa madrasah agar tidak hanya terpaku pada kemampuan mengaji dan berdoa. Ia mendorong mereka untuk berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman demi menjamin masa depan yang cerah.
Baca juga: Menkum Akan Cabut Izin LMK Jika Tak Transparan Soal Royalti Musisi
“Anak-anak madrasah jangan hanya bisa mengaji dan berdoa, tapi juga harus mampu menciptakan robot, meneliti, dan berinovasi. Itu baru madrasah masa depan,” ujar Menag Nasaruddin Umar saat berpidato dalam acara Madrasah Robotics Competition (MRC) 2025, di Atrium Utama Living World Kota Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu (1/11/2025).
Menurut Nasaruddin Umar, imbauan ini sejalan dengan perintah Allah SWT yang tertuang di dalam Al-Qur’an. Ia menjelaskan bahwa kata ‘i’malū’ yang bermakna berkaryalah harus dimaknai secara luas dan mendalam.
“Kata ‘amal’ dalam Islam bukan sekadar melakukan sesuatu, tapi melakukan dengan perencanaan, perhitungan, dan kecermatan. Sama seperti robot, yang tak bisa bergerak tanpa sensor dan logika,” lanjutnya.
Menag memberikan contoh dari kisah para nabi. Salah satunya adalah kisah Nabi Sulaiman AS, yang disebutnya sebagai nabi yang mampu menaklukkan jin berkat kecerdasannya.
Contoh lain yang diangkat adalah Nabi Musa AS yang mampu membelah lautan hanya dengan menggunakan sebuah tongkat. Menurut Menag, tongkat tersebut dapat dianalogikan sebagai sebuah teknologi pengendali jarak jauh.
Baca juga: Prabowo Subianto Gaungkan ‘Serakahnomics’ di Forum APEC
“Ketika Nabi Musa AS mengambil sebuah tangkai pohon, entah apa yang terjadi dengan pohon itu. Nah pohon itu nanti mampu membelah laut. Jadi itu mungkin semacam remote control ya. Remote control itu diremote langsung lautannya terbelah,” papar Menag.
Oleh karena itu, Menag menilai bahwa kecerdasan manusia memiliki potensi untuk menembus batas. Jika anak-anak madrasah mampu memadukan konsentrasi dan kontemplasi, mereka berpotensi untuk melahirkan keajaiban-keajaiban baru.


