Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyarankan dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Ukraina agar Washington mengambil alih fasilitas nuklir Ukraina, dengan klaim untuk mencegah serangan Rusia di masa mendatang.
Para analis menilai usulan tersebut merupakan langkah lain Amerika Serikat untuk menyita sumber daya dan fasilitas Ukraina.
Financial Times hari Jumat melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang berupaya untuk merundingkan kembali persyaratan perjanjian pertambangan tertentu dengan Ukraina, sehingga Washington juga dapat mengambil alih kendali pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu.
Laporan yang mengutip pejabat Ukraina, menyatakan bahwa Amerika Serikat ingin Ukraina menyetujui masalah yang terkait dengan dana investasi bersama dan operatornya, yang akan mentransfer kepemilikan sumber daya ekonomi lainnya, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina di bawah kendali Washington.
Pejabat Ukraina juga menyatakan kekhawatirannya mengenai tekanan pada negara itu untuk menerima persyaratan yang tidak menguntungkan Kyiv.
Pars Today hari Sabtu melaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan membantah laporan media tentang kemungkinan Amerika Serikat mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu, dengan menekankan bahwa pembangkit listrik ini milik rakyat Ukraina.