Dalam sebuah wawancara yang mengundang perhatian luas bersama stasiun televisi Jerman ZDF pada Selasa pagi, Kanselir Jerman Friedrich Merz secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap agresi militer berkelanjutan yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran.
Merz menyebut tindakan Israel tersebut sebagai “pekerjaan kotor yang dilakukan untuk kita semua” dan menyebut Iran sebagai “rezim mullah” yang menurutnya bertanggung jawab atas “kematian dan kehancuran bagi dunia.”
“Ini adalah pekerjaan kotor yang sedang dilakukan Israel untuk kita semua. Kita juga merupakan korban dari rezim ini,” ujar Merz dalam pernyataan kontroversialnya, merujuk pada pemerintahan Iran.
Ia juga menyampaikan ancaman bahwa jika Iran menolak untuk mundur, maka program nuklir negara tersebut akan dihancurkan sepenuhnya.
Ia mengakui bahwa hal tersebut tidak dapat dicapai oleh Israel seorang diri dan menekankan perlunya keterlibatan Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut muncul di tengah gelombang serangan militer Israel terhadap Iran.
Namun, alih-alih mengecam agresi tersebut, negara-negara Eropa yang tergabung dalam E3 — Jerman, Prancis, dan Inggris — justru menegaskan dukungan mereka terhadap “hak Israel untuk membela diri”.
Meskipun serangan berasal dari pihak Israel, E3 memilih untuk tidak mengkritik aksi tersebut, melainkan menyerukan pentingnya de-eskalasi dan diplomasi.
Kanselir Merz juga mengungkapkan bahwa pemerintah Jerman telah diberi tahu sebelumnya mengenai rencana serangan Israel terhadap Teheran.