Microsoft adalah perusahaan teknologi multinasional Amerika yang berkantor pusat di Redmond, Washington. Jaringan Sahab melaporkan, investigasi yang dilakukan oleh surat kabar Guardian menunjukkan bahwa Microsoft telah aktif berpartisipasi dalam mendukung operasi militer tentara Rezim Israel di Gaza.
Baca juga: [KARIKATUR] – Terungkapnya Bantuan Minyak Turki Untuk Genosida Israel di Gaza
Dokumen-dokumen ini mengungkap kerja sama Microsoft dengan rezim Israel di berbagai bidang, termasuk penggunaan teknologi cloud canggih dan kecerdasan buatan.
Teknologi ini membantu militer Israel mengelola sejumlah besar data dalam situasi pertempuran dan melakukan analisis yang cepat dan akurat.
Komponen utama kolaborasi ini adalah penggunaan platform cloud Azure oleh militer, yang disediakan oleh Microsoft.
Platform ini tidak hanya digunakan untuk penyimpanan data dan manajemen informasi di tingkat perusahaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam analisis kecerdasan buatan.
Selain Microsoft, Google juga berperan dalam bidang ini.
Dokumen menunjukkan bahwa Google dan Amazon berkolaborasi dalam proyek Nimbus, yang secara khusus menyediakan layanan cloud dan teknologi kecerdasan buatan untuk militer dan lembaga keamanan Israel.
Proyek Nimbus, yang dimulai pada tahun 2021, secara khusus dirancang untuk mentransisikan kementerian Israel ke era teknologi baru, tetapi setelah serangan 7 Oktober, perusahaan teknologi termasuk Google secara langsung membantu Israel.
The New York Times baru-baru ini menekankan dalam sebuah artikel yang mengutip laporan majalah berbahasa Inggris +972 bahwa rezim Israel telah menggunakan kecerdasan buatan untuk secara sengaja menargetkan warga sipil.
Baca juga: [KARIKATUR] – Omong Kosong Mike Waltz Tentang Iran
Rezim Zionis, dengan dukungan Amerika Serikat, melancarkan perang besar-besaran terhadap penduduk Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kehancuran fatal dan kelaparan yang mematikan di Gaza. Lebih dari 47.000 warga Palestina gugur dan lebih banyak lagi lebih dari 110.000 orang lainnya terluka, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.