Al-Quds, Purna Warta – Kota agung al-Quds, Palestina pada tahun 2020 menderita pendudukan rezim Zionis yang semakin brutal. Tel Aviv terus menggempur al-Quds dengan upayanya untuk merubah budaya, sejarah dan geografis.
Fakhri Abu Diab, analis urusan al-Quds dalam hal ini menyatakan, “Rezim pendudukan Zionis di tahun ini telah menandatangani puluhan proyek pembangunan pemukiman Yahudi. Sebagian telah berjalan dan lainnya baru akan dikerjakan di tahun depan. Paling menonjolnya adalah proyek peningkatan jumlah warga Yahudi Zionis di al-Quds.”
Safa.news melaporkan, pada tahun 2020 rezim Zionis telah menambah kuantitas pembangunan pemukiman Zionis. Untuk merealisasikan tujuan ini, Israel akan menambah jumlah warga Yahudi sebesar 1 juta 200 ribu hingga tahun 2030 dan mereka juga memprogramkan akuisisi atau pencaplokan tak resmi tanah-tanah Palestina.
Abu Diab selanjutnya menambahkan, demi merubah warga mayoritas kota al-Quds menjadi minoritas, rezim Zionis juga mencanangkan satu program. Mereka merencanakan penurunan jumlah warga Palestina di al-Quds hingga 35 ribu warga dari 370 ribu warga sipil.
Tahun 2020, Palestina menjadi saksi penangkapan dalam jumlah besar dan pengadilan juga mengirim 817 surat panggilan untuk interogasi. Israel menyerang 463 rumah dan menjatuhkan 142 hukum pengasingan dari masjid al-Aqsa. Penggalian terowongan juga dikerjakan oleh rezim Zionis hingga merusak 15 rumah kuno di dekat al-Quds.
Nasser al-Hadmi, analis lain urusan Palestina, membahas juga situasi Palestina di tahun 2020 dan menegaskan, “Situasi politik regional, khususnya normalisasi Arab-Israel sangatlah terkait dengan situasi al-Quds. Hal ini tentu sangat mempengaruhi.”
Di akhir, al-Hadmi dan Abu Diab memprediksi bahwa al-Quds tahun depan tidak akan mengarungi situasi yang lebih baik. Al-Quds akan menjadi saksi perubahan besar-besaran.
Baca juga: Poros Perlawanan Palestina: Invasi Brutal Zionis Simbol Kebencian Mereka