HomeGaya HidupWisataKeindahan Wisata Alam di Kaki Gunung Rinjani

Keindahan Wisata Alam di Kaki Gunung Rinjani

Purna WartaMENYEBUT nama Desa Senaru khusus kalangan pendaki gunung, tentunya sudah tidak asing. Karena bagi pendaki Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 Meter di atas Permukaan Laut (MDPL), desa itu menjadi titik perlintasan pendakian.

Desa Senaru ini tepatnya berada di kaki gunung yang dahulunya dikenal dengan nama Gunung Samalas. Bagi kalangan pendaki, jika mereka memulai pendakian dari Sembalun, Lombok Timur bisa turun melalui Desa Senaru, Lombok Utara dengan sebelumnya melewati dahulu Danau Segara Anak.

Sehingga ada istilah “kurang afdal” jika tidak melewati jalur Sembalun dan turun ke Senaru. Apakah hanya Gunung Rinjani saja yang ada di Desa Senaru itu? Jawabannya tidak, masih ada objek wisata lainnya yang bisa dikunjungi di desa pemekaran dari Desa Bayan tersebut.

Yakni, Air Terjun Sendang Gile, Air Terjun Tiu Kelep, sampai Kampung Adat Bayan. Melihat segudang objek wisata alam itu sehingga tidaklah mengherankan Desa Senaru termasuk dalam “Pengembangan Desa Wisata Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika”.

Sedikit gambaran, Air Terjun Sendang Gile memiliki ketinggian 31 meter. Sumber airnya tentunya berasal dari Gunung Rinjani. Benar-benar menyejukkan mata untuk beristirahat di objek wisata, dimana terdapat “berugak” (Bahasa Sasak) atau bale-bale di areal tersebut.

Untuk mencapai objek wisata ini, pengunjung harus menuruni “seribu” tangga. Lumayan untuk mengeluarkan peluh sekaligus berolahraga. Setelah sampai di dasar lembah, terlihatlah air terjun nan ciamik itu.

Sedangkan Air Terjun Tiu Kelep lebih eksotik lagi dengan banyaknya air terjun di satu lokasi di antara kerimbunan pepohonan. Nama Tiu Kelep sendiri dalam bahasa Indonesia, yakni, Air Terbang.

Tinggi air terjun ini sekitar 40 meter. Untuk mencapai lokasi tersebut, pengunjung harus melintasi jalan setapak sekitar 45 menit dari Air Terjun Sendang Gile.

Kampung Adat Bayan. Siapa yang tidak tahu kampung ini? Kampung ini bagian khusus masyarakat Suku Sasak dan dikenal sebagai pusat budaya tertua Pulau Lombok.

Kampung adat Bayan bisa terlihat saat akan memasuki pintu gerbang Gunung Rinjani dengan rumah tradisionalnya yang khas, seperti atap dari alang-alang dan bertembok bilik. Serta tidak lupa terdapat berugak.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Pertama yang Seluruh Awak Kabinnya Sudah Divaksin Covid-19

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here