HomeGaya HidupWisataAdat dan Tradisi Perayaan Tahun Baru Warga Korea Selatan

Adat dan Tradisi Perayaan Tahun Baru Warga Korea Selatan

Seoul, Purna Warta – Setiap negara memiliki tradisi masing-masing dalam perayaan budaya, khususnya memeriahkan pergantian tahun baru. Korea Selatan merayakannya dua tahun baru dalam 12 bulan.

Selain merayakan tahun baru atau Seollal berdasarkan kalender masehi, warga Negeri Ginseng juga melakukan selebrasi tahun baru Korea mengikuti kalender lunar.

Perayaan Tahun Baru Korea biasanya bersamaan dengan perayaan Tahun Baru Imlek China yang biasanya berlangsung pada akhir Januari atau awal Februari. Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada 6 Februari.

Korea Selatan menetapkan tiga hari libur nasional untuk merayakan tahun baru lunar. Layaknya hari lebaran bagi warga Indonesia, tahun baru lunar dimanfaatkan warga Korea Selatan untuk mudik ke kampung masing-masing untuk berkumpul bersama keluarga.

Tak hanya berkumpul, warga Korea Selatan kerap menggelar upacara Charye yang merupakan bentuk penghormatan terhadap para mendiang leluhur mereka.

Selain Charye, tradisi tahun baru lainnya yaitu sabaeatau sungkeman, di mana anak-anak membungkuk kepada orang tua sebagai bentuk penghormatan

Dikutip the Diplomat, perayaan tahun baru lunar di Korea Selatan selama ini tidak begitu konsisten. Sama seperti Korea Utara, Korea Selatan sempat melarang perayaan tahun baru lunar setelah Perang Korea 1950 pecah.

Warga Korea Selatan melihat perayaan tahun baru lunar seperti pengaruh dari China. Meski tak ada perayaan resmi dari pemerintah, sebagian besar keluarga di Korea Selatan tetap merayakan Seollal.

Sementara itu, tahun baru 1 Januari menjadi perayaan yang lebih sederhana dan modern bagi warga Korea Selatan. Pada umumnya, warga Korea Selatan saling berkirim kartu ucapan selama perayaan tahun baru kalender masehi ini.

Tanggal 1 Januari juga menjadi ulang tahun setiap warga Korea Selatan. Semua orang Korea Selatan berusia satu tahun lebih tua pada 1 Januari tak peduli kapan tanggal lahirnya.

Tradisi itu berasal dari kombinasi pentingnya masalah usia dan kolektivitas dalam masyarakat Korea Selatan. Bagi Negeri Ginseng, usia menentukan hierarki sosial relasional.

Meski begitu, orang Korea juga tetap merayakan ulang tahun masing-masing sehingga perayaan ulang tahun pada 1 Januari menjadi lebih simbolis.

Baca juga: Rumah Mayat Kulambu, Pemakaman Adat Suku Dayak yang Super horor

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here