HomeAnalisaSayid Hassan Nasrullah: Amerika Baru Tahu Betapa Bahayanya Donald Trump

Sayid Hassan Nasrullah: Amerika Baru Tahu Betapa Bahayanya Donald Trump

Beirut, Purna WartaSayid Hassan Nasrullah, Sekjen Hizbullah, mengupas situasi dalam negeri Amerika Serikat yang baru saja meresmikan Joe Biden sebagai Presiden terpilih Pemilu 2020.

Di awal pidato, Sayid Hassan Nasrullah mengakui bahwa dirinya sebenarnya ingin berpidato dengan tema Lebanon, “Namun situasi terbaru Amerika, khususnya serangan pendukung Donald Trump ke Gedung Kongres dan setelahnya, tidak bisa dilewatkan begitu saja.”

“Para sahabat Amerika di Timur Tengah berusaha menampakkan kejadian seperti hal biasa. Namun kini warga Amerika merasakan sendiri bahaya dari politik Donald Trump terhadap negaranya,” tambahnya.

“Insiden di Kongres ini adalah satu kasus penting. Ini adalah satu peristiwa yang ingin Amerika ciptakan di dalam negeri Lebanon setahun setengah yang lalu. Amerika membiasakan diri untuk menciptakan satu kejadian, seperti yang terjadi di Kongres ini, di negara lain sampai menggulingkan negara tersebut.”

Setelahnya Sayid Hassan Nasrullah mengecam aksi Amerika Serikat yang meneror para petinggi Mukawamah, Shahid Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis dan menegaskan, “Trump adalah replika mentah arogansi politik dan militer Amerika.”

Ledakan di Pelabuhan Beirut

Sayid Hassan Nasrullah, Sekjen Hizbullah, juga membahas insiden pelabuhan Beirut dan menyatakan, “Lebanon harus menghadapi kasus ini sebagai kasus dalam negeri dan nasional.”

“Ketika ledakan terjadi, pelabuhan Lebanon menjadi rusak dan warga Lebanon pula yang menjadi korban.”

Sembari mengucapkan bela sungkawa kepada para keluarga korban, Sayid Hassan Nasrullah menegaskan penyelidikan yang akan terus dilanjutkan atas nama gerakan Mukawamah Lebanon, “Hizbullah memutuskan untuk mengakhiri kasus dengan adil.”

“Semenjak detik awal, ledakan pelabuhan dimanipulasi melawan Hizbullah dengan isu rudal dan gudang senjata Hizbullah.”

Sayid Hassan Nasrullah juga mengkritik penyelidikan yang belum menemukan hasil dan mengatakan, “Enam bulan para keluarga Lebanon tidak mengetahui bagaimana saudara-saudara mereka meninggal dunia. Netrat Amunium ini kenapa dan bagaimana serta via siapa dikirim ke Lebanon?.”

Sekjen Hizbullah menuntut hasil penyelidikan dan menjelaskan detail insiden. Sayid Hassan Nasrullah juga meminta para Komandan beserta militer Lebanon untuk mengemban tugas mereka dalam hal ini dan transparan menjelaskan detail insiden kepada rakyat.

Isu Penyelundupan Barang Haram oleh Hizbullah

Sayid Hassan Nasrullah menambahkan dalam pidatonya, Jumat malam (8/1), mengenai isu yang disebar beberapa media dalam dan luar Lebanon.

“Ada satu warta yang meliput penyetopan satu kapal asal Italia yang memuat obat-obatan terlarang yang terkait dengan Hizbullah. Kabar sebenarnya adalah kapal itu milik ISIS. Di mana Washington Post menuliskan kabar bahwa obat-obatan terlarang ini dikirim untuk salah satu kelompok di Timur Tengah. Tak lama kemudian dirubah, milik Hizbullah.”

“Setelah media-media menuduh kami dengan penyelundupan obat-obatan Amfetamina, kami langsung menyelidiki dan saya melihat bahwa tidak ada satupun dari petinggi Italia yang menuding Hizbullah dalam pemuatan obat-obatan ini.”

“Seandainya terbukti bahwa salah satu anggota Hizbullah ikut serta, dia akan diusir, diberhentikan. Karena semua Ulama kami mengharamkan perdagangan obat-obatan.”

Pembentukan Kabinet dan Penghalangnya

Selanjutnya Sekjen Hizbullah membahas Kabinet Lebanon yang tak kunjung terbentuk.

“Sebagian pihak menuduh Hizbullah sebagai penghalang terbentuknya Kabinet PM Saad Hariri. Mereka mengklaim bahwa faktor utamanya adalah Hizbullah dan partai ini ingin memindah tugas pembentukan Kabinet pasca Trump keluar dari Gedung Putih lalu mengundurnya.”

Sayid Hassan Nasrullah menolak isu dan propaganda ini dan menegaskan bahwa Hizbullah tidak mengadakan perdagangan waktu.

“Ini tidak berdasar sama sekali. Yang sebenarnya adalah pembentukan Kabinet baru menghadapi masalah yang sangat kompleks.”

“Sebagian mengklaim bahwa pembentukan Kabinet bergantung pada perundingan AS-Iran. Bukan ini. Perundingan ini tidak akan pernah terjadi. Iran tidak akan berunding mengenai Lebanon, Suriah, Kawasan dan rudal. Bahkan tentang nuklir juga tidak akan dirundingkan oleh Iran. Sayid Ali Khamenei yang menyatakan hal ini (tidak ada perundingan).

Pembentukan Kabinet, menurut Sayid Hassan Nasrullah, juga tidak berkaitan dengan situasi Amerika. “Oleh karena inilah, saya ajak semua untuk memusatkan fikiran ke situasi dalam negeri dalam pembentukan Kabinet, mengenyampingkan situasi luar negeri.”

Baca juga: Sayid Hassan Nasrullah: Trump, Replika Mentah Arogansi Politik-Militer AS

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here