Yerusalem, Purna Warta – Kemenangan Hamas sudah dapat dipastikan dengan tersebarnya video seorang tahanan Israel.
Selain menebar rekaman suara, front resistensi Hamas juga menyebarkan rekaman video dari tahanan lama, Gilad Shalit yang telah dibebaskan via rancangan pertukaran tanahan tahun 2011. Dan pertanyaannya sekarang adalah kenapa Hamas menebar video lama, apa tujuannya?
Media-media Zionis memprediksikan petinggi Israel membuka program pertukaran tahanan dengan gerakan Muqawamah Palestina, Hamas, yang mungkin dirundingan dalam beberapa minggu atau bulan ke depan. Bertentangan dengan prediksi ini, Hamas menebar video dan rekam suara tahanan prajurit Israelnya lalu memanaskan situasi.
Baca Juga : Mengusir Netanyahu Tanpa Pintu Pulang
Gilad Shalit adalah seorang tentara Zionis yang ditangkap Hamas pada bulan Juni 2006 di perbatasan Karm Abu Salem, kemudian dipindah ke Jalur Gaza. Kira-kira setelah 5 tahun penjara, Gilad Shalit bebas via program pertukaran tahanan pada tanggal 18 Oktober 2011.
Brigade Izz ad-Din al-Qassam, cabang militer Hamas menyebar video rekaman Gilad Shalit pada malam lalu yang menitikberatkan pada metode dan etos front resistensi memperlakukan seorang tahanan.
Video tersebut bahkan memperlihatkan bagaimana manajemen keamanan menutup informasi lokasi penahanannya. Ini adalah satu peringatan kepada Tel Aviv bahwa Hamas tidak akan pernah mundur dari syarat pembebasan tahanan Palestina. Israel tidak akan pernah mengetahui markas tahanan Hamas berada.
Blokade menyeluruh ditambah fasilitas militer terlengkap, belum cukup membuat Zionis mampu membongkar tempat penahanan Shalit selama 5 tahun. Tel Aviv terpaksa menerima syarat Muqawamah dan menandatangani pertukaran tahanan dengan Hamas. Gilad Shalit diserahkan ke pihak Israel sebagai alat tukar dengan pembebasan tahanan Palestina secara tidak langsung via pelantara Mesir.
Baca Juga : Delegasi Oman Temui Pemimpin Ansarullah & Dewan Politik Tertinggi Yaman
Menurut analisa Palestine Online, pasca bebas Gilad Shalit banyak menghabiskan hari-harinya di luar Palestina Pendudukan. Hingga saat ini, Shalit tidak pernah mau ditekan Zionis ekstrim untuk menjelekkan pihak-pihak yang telah menangkapnya ataupun menuduh mereka bertindak kejahatan.
Dalam kacamata analis, tujuan utama dari penyebaran video oleh Hamas, selain membuktikan etos dan nilai kemanusiaan perlakuan mereka kepada para tahanan, juga bisa disebut sebagai aksi pembuktian ketidakmampuan Zionis dalam upaya mencari prajurit-prajurit yang ditangkap front resistensi.
Bahkan penyebaran video bisa dikategorikan sebagai tekanan kepada Zionis agar tunduk pada prasyarat Muqawamah dalam program tukar-menukar tahanan. Dan juga mengartikan janji gerakan resistensi akan realisasi syarat-syarat pembebasan tahanan.
Jadi video menunjukkan 4 hal: Pertama: Etos dan perlakuan manusiawi gerakan Muqawamah dalam menangani tahanan. Kedua: Ketidakmampuan Israel dalam mengungkap tempat dan mencari prajurit. Ketiga: Tekanan kepada Israel agar menerima syarat atau bisa dikatakan, bola ada di lapangan Muqawamah. Dan keempat bisa diartikan sebagai realisasi akan syarat-syarat program pertukaran tahanan oleh Muqawamah.
Pada tahun 2011, di bawah tekanan sosial, Israel terpaksa menyetujui pembebasan orang-orang Palestina untuk memulangkan satu prajuritnya ini, Gilad Shalit. Akan tetapi, setelah pertukaran dilakukan, Tel Aviv kembali menangkap beberapa jumlah dari mereka yang dibebaskan.
Sekarang via video Gilad Shalit ini, Muqawamah Hamas mendeklarasikan kemenangan. Mereview kenangan kemenangan Hamas dalam strategi pertukaran tahanan versus rezim pembantai anak-anak.
Baca Juga : Disebut Tidak Jelas, Begini Sindiran Pedas Menlu Iran ke Antony Blinken
“Kami menahan 4 orang Zionis, termasuk 2 prajurit di Jalur Gaza,” Hamas menegaskan.
Abdul-Latif al-Qanou, Jubir Hamas, minggu lalu di depan media di halaman kantor Komite Dunia Palang Merah di Gaza menegaskan satu-satunya syarat Hamas dalam rancangan pertukaran tahanan dan menyatakan, “Muqawamah Palestina memiliki kunci untuk menekan rezim Zionis membebaskan tahanan dan menundukkan mereka.”
Jubir Hamas tersebut menuntut rezim Zionis untuk membebaskan kembali tahanan yang ditangkap kembali pasca pertukaran 2011. Dan meminta Mesir, sebagai pelantara, untuk turun aktif menuntut Tel Aviv realisasi kesepakatan.