Sana’a, Purna Warta – Utusan PBB di pelabuhan Al-Hudaidah telah mengumumkan bahwa mereka akan memeriksa pelabuhan provinsi Al-Hudaidah untuk menentukan apakah tuduhan tersebut benar atau salah, menyusul tuduhan oleh Turki al-Maliki bahwa Sanaa menggunakannya sebagai sarana militer.
Tim Penyelidik PBB mengunjungi pelabuhan Al-Hudaidah di Yaman untuk memastikan bahwa tidak ada operasi militer yang dilakukan di pelabuhan, bertentangan dengan klaim koalisi agresor Saudi.
Baca Juga : Sana’a: Komunitas Internasional Tidak Bisa Lepas dari Kenyataan
Pada saat yang sama, para Penjaga Pantai Yaman, yang menemani tim Penyelidik PBB, menyebut tuduhan koalisi agresor tidak berdasar dan merupakan upaya untuk mengalihkan opini publik.
Utusan internasional mengatakan mereka memeriksa pelabuhan Al-Salif dan Ras Isa dan tidak menemukan infrastruktur atau gudang militer di pelabuhan tersebut.
Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, juga menggambarkan ancaman Saudi untuk menyerang pelabuhan di provinsi al-Hudaidah sebagai hal yang sangat berbahaya dan mengatakan bahwa setiap pelabuhan dapat membantu rakyat Yaman yang kekurangan, dimana setiap serangan terhadap pelabuhan-pelabuhan ini dapat meningkatkan krisis kemanusiaan di Yaman.
Untuk ke-79 kalinya, delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan perwakilannya di al-Hudaidah mengunjungi pelabuhan Salif dan Ras Isa di utara provinsi Al-Hudaidah untuk memastikan bahwa tidak ada aktivitas militer di pelabuhan-pelabuhan ini atau bahwa pelabuhan-pelabuhan tersebut menjadi tempat penyimpanan peralatan yang digunakan untuk menyerang koalisi agresor Saudi.
Baca Juga : Jet-Jet Tempur Saudi Serang Rumah Sakit
Seorang perwira Yaman yang menemani delegasi PBB mengatakan: Tidak ada bukti aktivitas militer yang ditemukan, mereka adalah agen-agen PBB yang datang mengunjungi pelabuhan-pelabuhan ini. Dan bertentangan dengan klaim agresor Saudi, telah terbukti bahwa tidak ada aktivitas militer di pelabuhan ini, karena kami mematuhi perjanjian Swedia sejak hari pertama.
Penjaga Pantai Yaman, yang menemani delegasi PBB, menyebut tuduhan agresor itu bohong dan distorsi opini publik, dan menambahkan: Tiga pelabuhan Al-Hudaidah sangat penting untuk melayani jutaan orang di negara ini.
Fouad al-Moammari, kepala pelabuhan di pelabuhan Salif, mengatakan: Tidak ada gudang di pelabuhan Salif, dan secara umum, pelabuhan ini adalah ruang terbuka, dan tuduhan dan tuduhan yang dibuat tentang pelabuhan ditujukan untuk membuka jalan bagi penghancuran infrastruktur di negara ini.
Baca Juga : Mengapa UEA Terus-menerus Gerakkan Pasukannya di Yaman?