Aleppo, Purna Warta – Kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya adalah Jabhat al-Nusra) sejak beberapa hari yang lalu mulai menggali lubang besar dan membuat gundukan untuk memisahkan lingkup pengaruhnya di Idlib, Suriah dari lingkup pengaruh kelompok teroris yang didukung Turki di pinggiran Aleppo.
Baca Juga : Bandara Sana’a Dibuka di 2 Minggu Terakhir Gencatan Senjata
Sumber-sumber lokal di Idlib melaporkan bahwa Hayat Tahrir Al-Sham menggunakan lusinan perangkat untuk operasi penggaliannya. Selain itu, mereka juga telah menggunakan orang-orang yang diculik untuk menggali kanal dan membuat rintangan di sepanjang wilayah utara Idlib.
Sumber-sumber ini menambahkan: Tujuan Hayat Tahrir Al-Sham dalam menggali lubang adalah untuk memisahkan wilayah pengaruhnya dari wilayah Afrin dan mencegah penyelundupan, yang mempengaruhi kepentingan ekonominya dalam mendukung kelompok ini secara finansial.
Menurut sumber-sumber tersebut, operasi penggalian dimulai dari daerah Atmeh di utara Idlib dan berakhir di Deir Ballut di pinggiran Afrin di barat laut Aleppo.
Sumber menunjukkan bahwa kedalaman lubang mencapai lebih dari 4 meter dan di depannya, dinding tanah dua meter telah dibuat. Puluhan korban penculikan yang berada di penjara kelompok teroris ini dimanfaatkan untuk menggali lubang tersebut, dan tindakan pengamanan ketat telah diambil untuk mencegah mereka melarikan diri.
Baca Juga : Rencana Kawasan dan Barat untuk Gulingkan Suriah telah Gagal
Patut disebutkan bahwa puluhan keluarga di wilayah pengaruh kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham hidup melalui penyelundupan. Secara khusus, keluarga yang tinggal di kamp mencari nafkah dengan menyelundupkan makanan dan bahan bakar dari daerah yang dikendalikan oleh kelompok teroris yang didukung Turki dan menjualnya, karena harga di kedua wilayah berbeda.