Suasana Muslim Rayakan Idul Fitri

Teheran, Purna Warta – Umat Muslim Iran merayakan Idul Fitri pada hari Senin, 31 Maret, di penghujung bulan suci Ramadan, setelah bulan sabit baru bulan Syawal terlihat pada Minggu malam.

Umat Muslim Iran yang telah berpuasa selama sebulan mengikuti salat Idul Fitri di seluruh negeri pada pagi hari perayaan Idul Fitri, yang menandai berakhirnya Ramadan, bulan paling suci dalam kalender Islam.

Baca juga: Pezeshkian: Iran Buka Jalan untuk Perundingan Tidak Langsung dengan AS

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei memimpin salat Idul Fitri di ibu kota di Musala Agung Teheran. Banyak negara Muslim lainnya juga merayakan hari raya yang penuh berkah ini, sementara di beberapa negara hari Minggu adalah Idul Fitri.

Disebut juga Hari Raya Berbuka Puasa, Idul Fitri adalah hari raya keagamaan penting yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini secara tradisional dimulai dengan melihat bulan baru pada bulan ke-10 kalender lunar Islam.

Hari raya yang sakral ini adalah hari khusus di mana umat Islam tidak diizinkan untuk berpuasa.

Hari raya ini merayakan berakhirnya puasa selama 29 atau 30 hari dari fajar hingga matahari terbenam selama seluruh bulan Ramadan. Hari raya Idul Fitri jatuh pada hari pertama bulan Syawal.

Tanggal pasti untuk dimulainya setiap bulan lunar bervariasi berdasarkan pengamatan bulan baru oleh otoritas agama setempat, sehingga hari perayaannya bervariasi menurut daerah.

Idul Fitri memiliki Salat (doa Islam) tertentu yang umumnya dilakukan di lapangan terbuka atau aula besar dengan jamaah yang hadir.

Baca juga: Araqchi: Serangan AS di Yaman Tingkatkan Ketidakstabilan di Kawasan

Umat Islam percaya bahwa mereka diperintahkan oleh Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, untuk melanjutkan puasa mereka hingga hari terakhir Ramadan dan membayar Zakat Fitri -sesajen- sebelum melaksanakan salat Idul Fitri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *