Riyadh, Purna Warta – Dalam pidatonya di KTT GCC (The Gulf Cooperation Council) ke-41, yang dikenal sebagai KTT Rekonsiliasi dengan Qatar, Putra Mahkota Saudi menggunakan retorika melawan Iran.
Hari ini (Selasa), Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman menganggap perilaku Iran di kawasan itu adalah sebagai perilaku yang merusak.
Menurut jaringan Saudi Al-Arabiyah, Putra Mahkota Saudi mengklaim: “Kami menghadapi tantangan untuk menangani perilaku destruktif Iran.”
Klaim putra mahkota Saudi itu muncul ketika Iran sendiri telah membunuh dan melukai ribuan wanita dan anak-anak Yaman dengan menyerang Yaman.
Putra Mahkota Saudi selanjutnya mengklaim: “Program nuklir Iran telah mengancam perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia.”
“Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan program rudal balistik yang mengancam perdamaian regional,” tulis Al-Mayadin, yang meliput bagian lain dari pidato bin Salman.
KTT GCC ke-41 dimulai hari ini, yang diselenggarakan oleh Arab Saudi. Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Tshani melalui mediasi Kuwait bisa menghadiri KTT tersebut untuk bersatu dengan Saudi, setelah beberapa tahun putus hubungan dengan Arab Saudi dan UEA, Bahrain dan Mesir,
Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman juga menyapa dan memeluk Emir Qatar di Bandara Al-Ala (barat laut).
Empat negara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada tanggal 5 Juni 2017, selain dari pada itu mereka juga melakukan blokade darat, udara dan laut terhadap Qatar. Untuk melanjutkan hubungan Qatar dengan negara -negara tersebut, Qatar harus memenuhi tiga belas syarat, termasuk mengurangi hubungan dengan Tehran, menutup saluran televisi Al Jazeera dan memutus dukungan mereka terhadap Ikhwanul Muslimin dan Hamas.
Baca juga: Turki Sambut Kesepakatan Saudi-Qatar