Paris, Purna Warta – Polisi Perancis menangkap sejumlah peserta demonstrasi Paris yang berkumpul menentang reformasi undang-undang pensiun pada Selasa malam.
Saluran berita Al Jazeera juga melaporkan bahwa terjadi bentrokan antara polisi dan demonstran di Paris.
Juga, polisi Perancis menembakkan gas air mata di salah satu alun-alun utama Paris untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Di Paris, polisi Perancis menutup Menara Eiffel dan meningkatkan tindakan pengamanan di ibu kota dengan dalih bahwa pengunjuk rasa bermaksud meradikalisasi situasi.
Di kota Lyon, polisi memblokir beberapa jalan dengan pembatas besi. Ada juga laporan tentang bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di kota ini dan pecahnya jendela toko dan beberapa lembaga keuangan dan bank oleh pengunjuk rasa.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Perancis memperingatkan para pengunjuk rasa tentang protes kekerasan dan mengumumkan bahwa mereka telah mengerahkan 13.000 pasukan polisi di berbagai kota di negara itu untuk menangani para pengunjuk rasa.
Jajak pendapat dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan popularitas pribadi Macron turun menjadi 28 persen, yang merupakan level terendah sejak protes rompi kuning pada tahun 2018 dan 2019. Macron mendapat kecaman karena menolak menaikkan pajak atas orang kaya. Kritikus juga mengecam reformasi pensiun sebagai beban yang meningkat bagi para pekerja.