Teheran, Purna Warta – Presiden terpilih Masoud Pezeshkian telah mengumumkan kesiapan Iran untuk berunding terkait nuklir guna memenuhi hak-hak bangsa.
Meskipun Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), Iran siap untuk berunding pada semua aspek, kata Pezeshkian selama percakapan teleponnya pada hari Senin dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Baca juga: Pezeshkian Janji Bentuk Kabinet Konsensus Nasional
Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari JCPOA pada bulan Mei 2018 dan memberlakukan apa yang ia klaim sebagai sanksi tingkat tertinggi terhadap Iran.
Melalui telepon, Pezeshkian, yang upacara pelantikannya dijadwalkan pada 30 Juli, menyampaikan harapannya agar tingkat kerja sama Teheran-Tokyo meningkat.
Ia lebih lanjut merujuk pada sejarah hubungan persahabatan dan diplomatik selama 95 tahun antara Iran dan Jepang sebagai landasan yang kuat untuk membina kerja sama.
Perluasan hubungan dengan negara-negara Asia termasuk Jepang merupakan salah satu prioritas kebijakan luar negeri Republik Islam Iran, Pezeshkian menggarisbawahi.
Mengenai perkembangan regional, presiden terpilih Iran tersebut mengatakan bahwa serangan rezim Zionis Israel terhadap Gaza merupakan contoh nyata tindakan kriminal dan genosida.
Pezeshkian berharap agar Jepang, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota Kelompok Tujuh, akan melakukan lebih banyak upaya untuk menekan rezim pendudukan dan para pendukungnya agar menghentikan serangan terhadap Gaza.
Sementara itu, perdana menteri Jepang menggambarkan hubungan Tokyo-Teheran sebagai hubungan yang bersahabat.
Perdana Menteri mencatat bahwa Jepang akan senang melihat kerja sama konstruktifnya dengan Iran berkembang selama masa jabatan presiden baru.
Mengenai masalah Gaza, Kishida mengatakan bahwa itu adalah tantangan paling penting dan umum bagi masyarakat dunia saat ini.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Jepang akan secara serius mengejar diplomasi aktifnya untuk membangun gencatan senjata, mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, dan mencegah meluasnya konflik di wilayah tersebut.
Baca juga: Kepala SCFR Berharap Pezeshkian Perbaiki Masalah Kebijakan Luar Negeri Iran
Karena hubungannya yang sudah lama dengan Iran dan hubungan dekatnya dengan Amerika Serikat, Jepang siap memainkan peran konstruktif dalam JCPOA dan kebangkitan kesepakatan nuklir internasional.
Di akhir pembicaraan, Perdana Menteri Jepang menggambarkan pembicaraannya dengan presiden terpilih Iran sebagai sesuatu yang membuahkan hasil dan bermakna.
Pezeshkian, 69 tahun, terpilih sebagai presiden Iran kesembilan dalam pemilihan putaran kedua dengan 16.384.403 suara.