Doha, Purna Warta – Menurut laporan jaringan Al-Jazeera Qatar, pertemuan ke-20 OKI resmi ditutup pada Jumat malam (17 Maret) di Jeddah, Arab Saudi, dengan menerbitkan sebuah pernyataan.
Baca juga: Jihad Islam Palestina: Keputusan Kairo Tidak Menjawab Tantangan
Dalam pernyataan tersebut, negara-negara anggota menegaskan penolakan tegas mereka terhadap rencana pengusiran paksa warga Palestina dan menekankan perlunya upaya serius untuk melawan hal tersebut.
Para peserta pertemuan juga mengutuk keras serangan Israel terhadap Suriah dan pelanggaran wilayah negara tersebut.
Pernyataan itu juga menyetujui rencana Mesir untuk rekonstruksi dan perbaikan kondisi Gaza pada tahap pemulihan awal.
Anggota OKI juga mengumumkan kembalinya Suriah ke organisasi tersebut dan dimulainya kembali keanggotaan negara itu di OKI.
Baca juga: UNRWA: Agresi Israel di Tepi Barat Selaras dengan ‘Visi’ Aneksasi
Pertemuan Darurat Menteri Luar Negeri OKI
Pertemuan darurat ke-20 menteri luar negeri negara-negara anggota OKI dengan tema “Agresi Rezim Zionis terhadap Rakyat Palestina dan Rencana Pengusiran Paksa Mereka dari Tanah Airnya” digelar pada Jumat, 17 Maret 2023, atas usulan Republik Islam Iran. Pertemuan ini berlangsung di kantor sekretariat OKI di Jeddah, Arab Saudi.