Tel Aviv, Purna Warta – Perdana Menteri terpilih Israel, Benjamin Netanyahu menuding mantan PM Yair Lapid berniat melakukan pemberontakan terhadap pemerintahannya. Dilansir dari The Times of Israel, tudingan tersebut disampaikan Netanyahu pada Jumat (2/12) lalu. Ia menyebut Lapid berupaya menghasut sejumlah pejabat tinggi militer dan pejabat lokal untuk membelot administrasi Netanyahu.
Pernyataan tersebut muncul setelah Lapid mendesak sejumlah pejabat lokal untuk menolak bekerjasama dengan tokoh-tokoh ekstrimis sayap kanan yang merupakan koalisi politik Netanyahu dalam administrasi barunya. Tokoh-tokoh tersebut rencananya akan diberi otoritas atas bidang-bidang strategis seperti pendidikan, kepolisian, militer hingga urusan perbatasan wilayah pendudukan dengan Palestina
Baca Juga : Lagi, Konflik antara Tentara Bayaran Arab Saudi dan UEA di Hadhramaut
Selain itu, Lapid juga memperingatkan pejabat tinggi militer akan naiknya tokoh ekstrimis sayap kanan yang akan mengambil alih kendali atas kewenangan militer. “Gerak gerik Lapid ini berbahaya dan melukai demokrasi,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Kita tidak boleh melibatkan IDF (militer Israel) dalam perdebatan politik. Para pejabat senior tidak seyogyanya dihasut untuk melawan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat. Hal ini telah melanggar garis merah,” tambahnya.
Netanyahu menekankan bahwa selama partai Likud yang dipimpinnya menduduki kursi oposisi pemerintah Israel, mereka tidak pernah menghasut siapa-siapa untuk memberontak. Ia lebih lanjut menegaskan akan melindungi hak rakyat dan memimpin pemerintahan Israel sesuai dengan nilai-nilai nasional dan demokratis yang “selama ini telah membimbing jalannya seumur hidup”. Ia mendesak Lapid dan siapa saja yang nantinya akan menjadi oposisi Israel untuk bersikap secara bertanggung jawab.
Di sisi lain, Lapid membalas pernyataan Netanyahu dengan nada marah dan menyebut justru Netanyahu-lah yang selama ini menginjak-injak demokrasi di Israel serta mengungkit kasus-kasus kriminal yang masih membelenggu Netanyahu hingga saat ini.
“Tuan Netanyahu, saya tidak akan belajar demokrasi dari anda. Tidak dari anda yang menginjak-injak pengadilan dan melawan hukum yang berlaku. Tidak dari anda yang melanggar semua janji-janji yang pernah anda buat sampai-sampai partnernya mengakui bahwa anda adalah pembohong ulung.
Baca Juga : Berlabuhnya Kapal Tanker yang Membawa Minyak Iran di Pelabuhan Banias, Suriah
Tidak dari anda yang menunjuk seorang pendukung teror sebagai Menteri Keamanan Internal dan seorang yang penuh dengan kasus sebagai Menteri Dalam Negeri,” tukasnya sembari menyindir Itamar Ben Gvir dan Aryeh Deri yang digadang-gadang akan menempati posisi Menteri Keamanan Internal dan Menteri Dalam Negeri.
“Tidak ada satu saat pun selama satu setengah tahun lalu (saat Netanyahu menjadi oposisi Israel) dimana anda menghormati demokrasi. Kami akan berjuang di setiap sisi dan melalui segala cara yang legal untuk membuat Israel tetap Yahudi, demokratis dan liberal” tutupnya.