Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan Tehran memberi tahu Amerika Serikat tentang rencananya untuk melakukan serangan terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan teroris rezim tersebut terhadap kantor diplomatik Republik Islam di Suriah.
Amir-Abdullahian menyampaikan pernyataan tersebut saat berbicara dengan IRNA pada Kamis (18/4) pagi setibanya di New York untuk menghadiri sesi Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina.
Baca Juga : Panglima AD Iran: Iran Sepenuhnya Siap untuk Pertahanan dan Respons terhadap Agresi
Dia mengatakan Tehran telah memberi tahu Washington mengenai keputusannya untuk menghukum Israel sesuai dengan hukum internasional dan hak sah untuk membela diri menyusul serangan Israel terhadap bagian konsuler kedutaan Iran di ibukota Suriah, Damaskus dan pembunuhan penasihat militernya sebelumnya bulan ini.
Setelah serangan udara berdarah Israel, Iran mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB bahwa Dewan Keamanan harus memenuhi tugasnya untuk melawan tindakan rezim tersebut.
Setelah respons pembalasan – yang dijuluki Operasi Janji Sejati – pada hari Minggu, Iran mengirim pesan lain ke AS melalui saluran diplomatik untuk secara eksplisit mengumumkan bahwa mereka tidak berupaya meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, tambahnya.
Diplomat terkemuka Iran memperingatkan bahwa perilaku Israel dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan di kawasan.
Sebelum operasi militer melawan Israel, Iran mengatakan kepada AS bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menyerang pangkalan dan kepentingan Amerika di wilayah tersebut kecuali Washington melakukan tindakan apa pun untuk mendukung agresi rezim Tel Aviv, jelas Amir-Abdullahian.
Dalam serangan multi-cabang, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas agresi Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.
Serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus menewaskan dua jenderal Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, serta lima perwira pendampingnya.
Di tempat lain dalam sambutannya, Amir-Abdullahian mengatakan perkembangan regional dan situasi di Jalur Gaza telah mencapai “titik didih” dan menambahkan bahwa pertemuan Dewan Keamanan akan menjadi kesempatan untuk menguraikan sikap Iran mengenai perlunya membangun perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Baca Juga : Kepala Organisasi Atom Iran: Iran dan IAEA Berinteraksi Sesuai Perlindungan
Menteri Luar Negeri Iran mencatat bahwa ia akan mengadakan pembicaraan dengan Sekjen PBB dan rekan-rekannya serta sejumlah kepala senior badan internasional mengenai segera diakhirinya perang Israel di Jalur Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang dilanda perang.
Israel melancarkan kampanye brutal di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober. Korban tewas akibat kekejaman genosida rezim tersebut kini mencapai 34.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.