Kabul, Purna Warta – Setelah mengambil alih kekuasaan, para pemimpin Taliban menjangkau komunitas Syiah untuk mencari dukungan dan kesetiaan mereka. Para pejabat Taliban mengatakan pemerintah mereka akan mencakup semua warga Afghanistan dan keadilan sosial akan dilindungi.
Majelis Ulama Syiah pada konferensi pers pada 24 Agustus, mendesak Taliban untuk memastikan bahwa mereka akan memperlakukan semua agama dan etnis dengan kesetaraan dan keadilan.
Amnesty International menegaskan bahwa selama berminggu-minggu di bawah pemerintahan Taliban, banyak orang dari komunitas Syiah dilaporkan telah mengungsi di Daykundi dan beberapa dibantai oleh Taliban di Ghazni dan Daykundi. Pada saat yang sama, ISIS masih melakukan teror kepada masyarakat. Hampir 300 jamaah Syiah tewas dan terluka dalam ledakan Kunduz pada hari Jumat (8/10). Menyusul peristiwa tragis ini, dewan ulama Syiah di Afghanistan sekali lagi mendesak Taliban untuk menyelidiki serangan mematikan itu dan menanggapi pembantaian Syiah secara serius serta menyerukan persatuan di antara semua umat Islam.
Setelah mengambil alih kekuasaan, Taliban menjanjikan pembentukan pemerintahan yang inklusif dan menyediakan tempat yang aman bagi semua warga Afghanistan. Namun komunitas Syiah khawatir bahwa ancaman kelompok teroris ISIS diabaikan oleh Taliban.