Washington, Purna Warta – Artis rap terkenal Amerika Serikat, Kanye West, mengatakan bahwa niat asli Jared Kushner mengusung program normalisasi Israel dan negara-negara Arab adalah untuk mencari uang. Upaya yang diperjuangkan mantan penasehat senior Gedung Putih tersebut dikenal dengan sebutan The Abraham Accord.
Komentar West ini muncul dalam salah satu wawancaranya dengan Fox News pada Kamis (7/10) kemarin.
Baca Juga : Amerika Klaim Bunuh Dua Pemimpin ISIS di Suriah
West merupakan fans garis keras Presiden Donald Trump. West dikabarkan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Kushner yang notabene merupakan menantu Donald Trump sejak tahun 2010. Mereka pernah kedapatan menyantap makan malam bersama pada akhir Januari 2022 lalu.
Hubungan tersebut menjadi getir karena sejumlah urusan bisnis yang menyangkut Jared dan saudaranya, Josh Kushner serta mantan istrinya Kim Kardashian. Selain itu, West menganggap bahwa Jared yang ‘amoral’ menghambat kerja Donald Trump. Ia menuding Kushner tidak melayani Trump sebagaimana seharusnya.
Mengomentari anggapan bahwa Kushner kurang mendapat apresiasi atas prestasi-prestasinya, West justru mengatakan bahwa upayanya itu adalah demi meraih keuntungan pribadi. “Kalian tahu, ia membuat kesepakatan-kesepakatan damai ini (normalisasi dengan Israel), saya kira upaya itu bertujuan untuk menghasilkan uang,” ujarnya.
“Saya pikir memang yang ia lakukan ya cari uang. Saya tidak berpikir bahwa mereka mampu berbuat sesuatu sendirian. Yang mereka pikirkan hanya uang.” tambahnya.
Baca Juga : Jangkauan Serangan Yaman Tidak Terbatas Pada Arab Saudi dan UEA
Kushner saat ini sedang diselidiki oleh partai demokrat atas dana investasi yang ia siapkan setelah meninggalkan Gedung Putih. Ia menerima 2 milyar USD dari Saudi Public Investment Fund yang dikelola oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Kushner memiliki hubungan yang dekat dengan Bin Salman selama Trump masih menjabat.
Sementara itu, Bin Salman diyakini lebih terbuka untuk normalisasi dengan Israel daripada pejabat tinggi lain di Arab Saudi. Analis mengatakan bahwa Bahrain takkan setuju pada menormalisasikan hubungannya dengan Israel tanpa mendapat restu dari Riyadh.