Al-Quds, Purna Warta – Ahmad Al-Mudalil, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islami Palestina, mengatakan bahwa Syahid Haj Qasem Soleimani selalu memikirkan Quds dan membela Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan salah satu kantor pemberitaan pada hari Sabtu, sembari merujuk pada peringatan hari kesyahidan Haj Qasem Soleimani dan Al-Muhandis, Ahmad Al-Mudalil berkata: “Selama perjalanan kami ke Tehran, kami merasa terhormat untuk bertemu dengannya. Kami merasakan keprihatinannya yang terus-menerus tentang Palestina, pengepungan Gaza, pembunuhan dan penahanan, Yahudisasi pemukiman dan serangan terus-menerus dari penjajah rezim Zionis terhadap Palestina, serta diskusi politik kami dengannya lebih banyak memusatkan bagaimana kami mencegah serangan Zionis terhadap rakyat Palestina.”
Al-Mudalil mengatakan bahwa selama pertemuan dan diskusi ini, cara-cara dan strategi dibahas untuk memperkuat perlawanan Palestina melawan Zionis, pembicaraan khusus dan panjang ini dilakukan bersama komandan Saraya al-Quds, cabang militer Jihad Islami.
Seorang anggota gerakan Jihad Islami juga mengatakan tentang peran Komandan Soleimani dalam mendukung kelompok-kelompok poros perlawanan Palestina: “Syahid Soleimani secara langsung bertugas melatih para pejuang dan berpartisipasi bersama mereka dalam mempersiapkan rencana dan strategi pertempuran yang secara pasti akan merugikan musuh Zionis.” .
Dia juga berbicara tentang karakteristik Syahid Soleimani, terutama ketulusan dan pengorbanannya untuk perjuangan Palestina, sembari mengatakan, “Syahid Soleimani menganggap Palestina sebagai masalah utamanya dan selalu membuat rencana untuk menghadapi Amerika Serikat di wilayah tersebut. Karena Amerika Serikat adalah pendukung utama penjajah Zionis, dan negara inilah yang memberikan rezim Zionis semua persenjataan dan fasilitas untuk membunuh dan menghancurkan rakyat Palestina, serta mencoba untuk membuat seluruh wilayah Palestina bertekuk lutut untuk memastikan keamanan dan stabilitas Israel. ”
“Syahid Soleimani percaya bahwa kelanjutan pendudukan Palestina adalah alasan utama berlanjutnya dominasi imperialis AS atas wilayah Kawasan, selain dari pada untuk penjarahan sumber daya dan kekayaan Umat Islam, dengan cara menaklukkan rezim Arab untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis.”
Menurutnya, ketika mereka mengucapkan selamat tinggal kepada Syahid Soleimani, doanya adalah agar pertemuan mereka selanjutnya adalah di Al-Quds dan kota itu akan dibebaskan dari cengkeraman musuh Zionis.
Al-Mudalil juga mengatakan bahwa selama dekade terakhir, Komandan Soleimani telah memainkan peran penting dalam mendukung poros perlawanan di Palestina, di mana selama itu poros perlawanan telah memperoleh rudal Cornet yang disalurkan Syahid Soleimani dan bahwa Saraya al-Quds adalah yang pertama menggunakan rudal Fajr 5 yang dibangun oleh pasukan poros perlawanan untuk melawan Tel Aviv. Syahid Soleimani memiliki kendali langsung atas pembangunan rudal tersebut.