Israel Memikat Warga Sipil Gaza yang Kelaparan ke Zona Pembunuhan di Lokasi Bantuan

Gaza, Purna Warta – Kantor media Gaza mengatakan pasukan Israel sengaja membunuh 102 pencari bantuan dalam delapan hari, dengan memikat warga sipil Palestina yang kelaparan ke pusat distribusi bantuan yang didukung AS dan kemudian menembaki mereka.

Baca juga: Jumlah Jurnalis yang Dibunuh Israel di Gaza Melonjak Menjadi 221

Israel dituduh sengaja menargetkan warga Palestina yang kelaparan di lokasi distribusi bantuan di Gaza, dengan otoritas setempat mengatakan sedikitnya 102 orang telah tewas dan 490 orang terluka sejak 27 Mei.

Kantor Media Pemerintah di Gaza menggambarkan serangan itu sebagai “kejahatan mengerikan yang sengaja diulangi,” dengan mengatakan bahwa pasukan Israel telah memikat warga sipil yang putus asa ke zona pembunuhan distribusi bantuan dan kemudian melepaskan tembakan.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, kantor media tersebut mengatakan jumlah korban tewas pada hari Jumat saja mencapai 27, sehingga jumlah total korban tewas di pusat-pusat bantuan di provinsi Rafah dan Koridor Netzarim yang dikuasai Israel menjadi lebih dari 100 sejak Yayasan Bantuan Gaza mulai beroperasi.

“Pusat-pusat distribusi ‘bantuan’ yang disebut, yang terletak di zona merah yang terbuka dan berbahaya di bawah kendali tentara pendudukan, telah berubah menjadi pertumpahan darah massal, yang memancing warga sipil yang kelaparan datang ke sana sebagai akibat dari kelaparan yang melumpuhkan dan pengepungan yang semakin ketat,” bunyi pernyataan tersebut.

“Mereka kemudian ditembak dengan sengaja dan dingin, dalam sebuah adegan yang melambangkan kedengkian proyek tersebut dan mengungkap tujuan sebenarnya,” tambahnya.

Saksi mata menggambarkan adegan kekacauan dan keputusasaan saat warga Palestina bergegas ke titik-titik distribusi di Rafah.

“Tidak ada proses. Tidak ada sistem. Anda hanya perlu berlari terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan makanan,” kata seorang saksi.

Menurut sumber-sumber lokal, pasukan Israel menembaki kerumunan dengan menggunakan quadcopter dan amunisi aktif.

Dokter dan Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa sebagian besar korban luka terkena tembakan di dada dan kepala, yang mengindikasikan penargetan yang disengaja pada area vital.

Baca juga: Israel Berencana Blokir Delegasi Menteri yang Dipimpin Saudi untuk Kunjungi Tepi Barat

Meskipun berbahaya, warga sipil terus mencari bantuan.

Warga mengatakan hanya sejumlah kecil bahan makanan pokok — termasuk tepung, minyak, kacang lentil, dan makanan kaleng — yang didistribusikan.

Kantor media meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan, dan kelompok hak asasi manusia internasional untuk “memikul tanggung jawab moral dan hukum mereka” dengan menekan Israel agar mengizinkan bantuan kemanusiaan melalui penyeberangan resmi tanpa gangguan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *