Wina, Purna Warta – Perwakilan Rusia dalam pembicaraan Wina setuju dengan pernyataan negosiator senior Republik Islam Iran, Ali Bagheri dan mengatakan bahwa “sekarang adalah waktunya untuk membuat keputusan akhir dalam pembicaraan Wina tentang JCPOA.”
Mikhail Ulyanov, perwakilan Rusia di organisasi internasional yang berbasis di Wina setuju dengan pernyataan Ali Bagheri, negosiator senior Republik Islam Iran, dalam pembicaraan tentang pencabutan sanksi di Wina.
Baca Juga : Perangkat Lunak AS, Bagaimana Menggalakkan Propagandanya Versus Iran?
“Saya setuju. Sekarang adalah waktunya untuk membuat keputusan akhir dalam pembicaraan Wina tentang JCPOA,” tulis Ulyanov di Twitter pada Kamis pagi (17/2).
Sebelumnya, Bagheri mengatakan bahwa sudah waktunya bagi pihak-pihak yang bernegosiasi untuk memutuskan: “Kami lebih dekat dengan kesepakatan daripada sebelumnya, tetapi sampai semuanya disepakati, tidak ada yang disepakati.”
Pada Mei 2018 Amerika Serikat menghentikan partisipasinya dari kesepakatan JCPOA, kesepakatan nuklir yang disetujui P+4 bersama Iran, dan AS memberlakukan sanksi baru terhadap Iran di samping dimulainya kembali sanksi yang ditangguhkan.
Meskipun mengakui kegagalan kebijakan tekanan maksimum, pemerintahan Gedung Putih yang baru belum memenuhi kewajibannya untuk kembali pada kebijakan tersebut dengan mencabut sanksi terhadap Iran. Amerika Serikat bukan merupakan pihak dalam perjanjian tersebut karena penarikannya dari JCPOA dan tidak akan dapat menghadiri pertemuan yang terkait dengan perjanjian tersebut.
Baca Juga : Serangan Artileri Sekutu Turki di Sekitar Tel Abyad
Negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan rezim Zionis, dalam beberapa tahun terakhir menuduh Iran mengejar tujuan militer dalam program nuklirnya. Iran membantah keras tuduhan tersebut.
Iran menekankan bahwa sebagai penandatangan Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional, ia memiliki hak untuk memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Selain itu, inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengunjungi fasilitas nuklir Iran beberapa kali, tetapi tidak pernah menemukan bukti bahwa program energi nuklir Iran menyimpang pada tujuan militer.
Putaran kedelapan pembicaraan Wina antara Iran dan kelompok P4 + 1 (Jerman, Prancis, Rusia, Cina dan Inggris) dan koordinator Uni Eropa untuk mencabut sanksi AS terhadap Iran setelah jeda 11 hari untuk konsultasi dengan ibu kota masing – masing dan dimulai kembali tanggal 8 Februari di ibukota Austria.
Baca Juga : Warga Bahrain Injak-Injak Bendera Rezim Zionis