Ankara, Purna Warta – Menjelang krisis politik di Turki pasca-penahanan Ekrem İmamoğlu, Wali Kota Istanbul dan tokoh oposisi Recep Tayyip Erdoğan, warga Turki kembali turun ke jalan pada Kamis malam.
Berdasarkan foto – foto yang beredar, demonstrasi terjadi di Istanbul, Ankara, Izmir, dan Trabzon.
Laporan menyebutkan terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Ankara dan Izmir. Polisi juga melemparkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di Ankara.
Baca juga: Pemimpin Revolusi: Ancaman Terhadap Iran Tidak Akan Berguna
Dalam hal ini, Reuters melaporkan: Para pengunjuk rasa di kota-kota Ankara, Izmir, dan Istanbul, terutama di kawasan universitas, bentrok dengan polisi. Banyak pengunjuk rasa juga berbaris menuju kantor Wali Kota Istanbul.
Demonstrasi ini terjadi setelah pihak berwenang Turki melarang kegiatan berkumpul selama empat hari dan membatasi akses ke beberapa platform media sosial.
Laporan menunjukkan bahwa polisi pada Kamis malam menggunakan kendaraan water cannon untuk membubarkan pengunjuk rasa di Ankara dan Izmir.
Pemerintah Turki menyatakan bahwa enam petugas polisi terluka dalam bentrokan di Istanbul.
Demonstrasi di Turki dimulai setelah İmamoğlu, yang setelah 22 tahun pengalaman manajerial menjadi salah satu calon potensial dari Partai Oposisi Republik Rakyat (CHP) untuk bersaing dan menggantikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, ditahan pada Rabu atas tuduhan korupsi dan membantu kelompok teroris. Tindakan ini dikutuk oleh oposisi Turki dan disebut sebagai “upaya kudeta”.
Di sisi lain, Özgür Özel, ketua Partai Oposisi Republik Rakyat (CHP), mengatakan: Erdoğan takut terhadap segala bentuk pemilihan di masa depan.
Ia menambahkan: Erdoğan ingin menunjuk seseorang yang dekat dengannya untuk menggantikan İmamoğlu sebagai Wali Kota Istanbul, guna memutus hubungan oposisi dengan kota terbesar di Turki itu.
Demonstrasi Mulai Menyebar ke Berbagai Wilayah Turki
Setelah diadakannya unjuk rasa dan pawai di Istanbul, Ankara, dan Izmir, kabar terbaru menunjukkan bahwa demonstrasi pendukung Partai Republik Rakyat (CHP) telah menyebar ke wilayah lain di Turki.
Unjuk rasa digelar di kota-kota tengah, utara, dan barat Turki, termasuk Eskişehir, Giresun, dan Izmir. Sakarya, Çorum, dan Amasya serta kota-kota lain di Turki juga menyaksikan aksi unjuk rasa dan pawai.
Baca juga: Gaza Kembali Dibombardir: Kisah Pengkhianatan AS-Israel
Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan İmamoğlu dan pengunduran diri pemerintah Erdoğan. Wali Kota Istanbul ditahan pada Rabu dengan tuduhan seperti korupsi keuangan dan dukungan terhadap kelompok teroris.
Erdoğan pada Kamis menanggapi penahanan Wali Kota Istanbul dengan menolak kritik dan menyatakan bahwa oposisi, alih-alih menjawab tuduhan korupsi, berusaha menyesatkan masyarakat dengan slogan-slogan politik.