Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa hanya rakyat Suriah yang memiliki hak untuk memilih sistem pemerintahan negara mereka setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad. Dalam komentarnya pada rapat kabinet pada hari Minggu, Pezeshkian menekankan perlunya menjaga persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah.
Presiden Iran menyatakan bahwa hanya rakyat Suriah yang harus memutuskan masa depan negara mereka dan sistem politiknya. Presiden menyoroti pentingnya dialog di antara berbagai segmen masyarakat Suriah untuk mencapai pemahaman. Ia juga menyatakan harapan bahwa konflik militer dan kekerasan di Suriah akan berakhir sesegera mungkin untuk memungkinkan rakyat Suriah membuat keputusan dalam lingkungan yang damai, bebas dari kekerasan, kekhawatiran, atau campur tangan eksternal yang merusak.
Pezeshkian juga menekankan pentingnya memastikan keamanan semua warga negara Suriah, melindungi tempat-tempat suci, dan menjaga misi diplomatik dan konsuler sesuai dengan hukum internasional, demikian dilaporkan situs web resminya. Selain itu, presiden menekankan kelanjutan konsultasi diplomatik Republik Islam dengan pihak-pihak terkait dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu menstabilkan situasi dan menjaga stabilitas serta keamanan di kawasan tersebut. Ia dengan tegas mengutuk tindakan rezim Zionis yang melanggar integritas teritorial Suriah.
Pezeshkian juga meminta semua pihak Suriah serta negara-negara tetangga untuk waspada terhadap penyalahgunaan situasi oleh rezim Zionis untuk melanjutkan kebijakan ekspansionis dan ilegalnya terhadap negara-negara regional. Setelah menyerbu Damaskus pada 8 Desember, para pejuang oposisi Suriah menyatakan bahwa mereka telah menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, yang telah melarikan diri dari Suriah ke Moskow.