Teheran, Purna Warta – Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, memberikan jaminan bahwa pemerintahannya akan berupaya keras untuk mendukung front perlawanan dan mendorong persatuan Muslim dalam perjuangan melawan rezim Zionis.
Baca juga: Pemerintahan Baru Iran Bertekad Selesaikan Proyek Transportasi Regional
Presiden Iran pada hari Senin mengadakan beberapa pertemuan dengan pejabat asing yang telah mengunjungi Teheran untuk menghadiri upacara pelantikannya.
Dalam pertemuan dengan Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem, Pezeshkian memuji para pejuang Hizbullah yang berani atas ketabahan dan perlawanan mereka dalam pertempuran melawan kejahatan dan tindakan agresi rezim Zionis.
Pezeshkian menekankan bahwa mendukung perlawanan merupakan kewajiban agama dan kebijakan utama Republik Islam Iran.
Ia mencatat bahwa salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri pemerintahannya yang akan datang adalah perluasan hubungan dengan negara-negara Muslim dan penciptaan konvergensi dan sinergi dalam komunitas Islam.
Pezeshkian juga menekankan perlunya persatuan Muslim dalam menghadapi kebrutalan rezim Israel dan mengakhiri kejahatannya terhadap Gaza.
Dalam pertemuan lain dengan Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islam Ziad al-Nakhala, Pezeshkian memberikan jaminan bahwa kebijakan mendasar Iran untuk mendukung perjuangan Palestina, bangsa Palestina, dan upaya pembebasan al-Quds yang suci tidak akan berubah dengan pergantian pemerintahan.
“Mendukung perjuangan bangsa Palestina yang tertindas akan terus berlanjut dengan kuat, dan tidak ada yang dapat merusak tekad kami dalam hal ini,” tegas presiden Iran.
Pezeshkian juga mengadakan pertemuan dengan juru bicara Gerakan Perlawanan Ansarullah Yaman, Mohammed Abdulsalam.
Baca juga: Ayatullah Khamenei Mengatakan Iran Merangkul Hubungan Dekat dengan Tajikistan
Memuji ikatan yang tak terpisahkan antara Iran dan Yaman, presiden baru tersebut memuji langkah-langkah Yaman yang “penting dan efektif” dalam mendukung Palestina, dengan mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan ini jelas telah menekan rezim Zionis dan para sponsornya.
Pezeshkian akan mengambil sumpah jabatannya di depan anggota parlemen Iran dan pejabat asing dari puluhan negara pada hari Selasa.
Pemerintahan barunya, yang ke-14 setelah kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979, akan menjabat selama empat tahun.