HomeTimur TengahPerdagangan Iran-SCO Melebihi $33 Miliar

Perdagangan Iran-SCO Melebihi $33 Miliar

Tehran, Purna Warta Administrasi Bea Cukai Republik Islam Iran (IRICA) mengumumkan nilai pertukaran perdagangan antara Tehran dan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai SCO dalam sepuluh bulan pertama tahun Iran saat ini telah melewati $33 miliar.

Menurut data terbaru yang dirilis oleh IRICA, perdagangan Iran dengan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), tidak termasuk ekspor minyak mentah dari negara tersebut, mencapai 42,91 juta ton senilai $33,84 miliar selama 10 bulan pertama tahun Iran saat ini (21 Maret 2022- 20 Januari  2023), masing-masing mencatat kenaikan 4,9% dan 23,07% dari tahun ke tahun dalam hal bobot dan nilai.

Baca Juga : Gerakan Bahraini: Pemberontakan 2011 Berlanjut Sampai Rezim Al Khalifah Jatuh

Finacial Tribune melaporkan China dengan 29,17 juta ton (naik 10,19%) senilai $12,69 miliar (turun 39,5%) adalah mitra dagang utama Iran di antara negara-negara anggota SCO selama periode tersebut. Diikuti oleh India dengan 5,91 juta ton (turun 9,07%) senilai $2,4 miliar (turun 9,88%) dan Rusia dengan 3,11 juta ton (turun 20,23%) senilai $1,19 miliar (turun 34,09%).

Ekspor Iran mencapai 34,72 juta ton senilai $16,58 miliar selama periode tersebut, masing-masing mencatat pertumbuhan 3,42% dan 10,05% dalam berat dan nilai pertumbuhan dari tahun ke tahun (YOY).

Dalam perkembangan yang relevan bulan lalu, data IRICA menunjukkan bahwa perdagangan luar negeri Iran mencapai 125,86 juta ton senilai $88 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun Iran saat ini (mulai 21 Maret 2022).

Lonjakan perdagangan luar negeri Iran terjadi di bawah agenda pemerintahan Presiden Sayyid Ibrahim Raisi dalam memperluas hubungan ekonomi dengan negara-negara di kawasan ini dan di seluruh dunia.

Baca Juga : Bagaimana Revolusi Islam Ada di Hati dan Pikiran Anak Benua India

Kembali pada bulan Oktober, presiden Iran menegaskan kembali bahwa Iran mencapai kesuksesan, menurut para pejabat AS, kebijakan tekanan maksimum mereka terhadap Iran telah dikalahkan.

Pada pertengahan Mei, Raisi mencatat bahwa Iran tidak lagi mengkhawatirkan penjualan minyaknya meskipun ada sanksi berat yang diberlakukan oleh AS.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here