Pasukan Perlawanan Targetkan Posisi Penting Militer Israel, Pangkalan yang Diduduki AS

targetkan

Beirut, Purna Warta Para pejuang gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon dan rekan-rekan mereka di Irak telah melakukan operasi terpisah terhadap posisi militer Israel di bagian utara wilayah yang diduduki tahun 1948 dan sebuah pangkalan militer di Suriah tenggara di mana pasukan pendudukan AS dan militan sekutu mereka ditempatkan.

Saluran berita televisi berbahasa Arab Lebanon, al-Mayadeen, mengutip pernyataan singkat Hizbullah, melaporkan bahwa kelompok tersebut menyerang markas besar Batalyon Liman yang baru dibentuk dengan rentetan peluru artileri pada Senin malam.

Baca Juga : Pasukan Perlawanan Irak Lancarkan Serangan Udara ke Eilat

Pejuang perlawanan Lebanon juga melepaskan tembakan roket dan artileri yang menargetkan situs Ruwaisat al-Alam di Perbukitan Kfarchouba yang diduduki.

Selain itu, Hizbullah memukul tim militer Israel saat mereka melakukan pemeliharaan perangkat teknis dan spionase di lokasi Baghdadi di seberang kota Meiss Ej Jabal, Lebanon.

Hizbullah mengumumkan dalam pernyataannya bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas perang genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan untuk mendukung faksi perlawanan mereka melawan serangan berdarah yang tiada henti.

Sebuah pesawat tak berawak juga menyerang daerah dekat bandara militer Ramon Israel, kata pihak berwenang. Militer Israel belum mengomentari insiden tersebut.

Sementara itu, sebuah pangkalan militer, yang menampung pasukan pendudukan AS dan militan sekutunya di provinsi Homs, Suriah, dekat perbatasan Yordania dan Irak, diserang oleh kendaraan udara tak berawak yang bersenjata.

Baca Juga : Yordania Kecam Penargetan Konsulat Iran di Damaskus

Kantor berita resmi Turki Anadolu, mengutip sumber-sumber lokal yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan pangkalan al-Tanf menjadi sasaran pesawat tak berawak.

Belum ada laporan segera mengenai kemungkinan korban jiwa atau tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

Dalam insiden terkait, Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak pada Selasa (2/4) pagi terhadap Pangkalan Udara Tel Nof milik Angkatan Udara Israel (IAF), yang terletak 5 kilometer selatan Rehovot.

Koalisi tersebut menyatakan bahwa serangan tersebut terjadi sejalan dengan perlawanan terhadap rezim pendudukan Israel, untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sebagai tanggapan atas kekejaman Israel terhadap anak-anak, wanita, dan orang tua Palestina.

Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan banyak serangan terhadap sasaran-sasaran Israel sejak rezim pendudukan melancarkan perang genosida di Gaza pada awal Oktober.

Israel melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Baca Juga : Presiden Iran: Serangan Israel Tidak akan Dibiarkan Tanpa Jawaban

Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh 32.782 warga Palestina dan melukai hampir 75.298 lainnya.

Perlawanan Islam di Irak juga menyerang pangkalan militer Amerika di Suriah dan Irak di tengah kemarahan atas dukungan AS terhadap serangan Israel di Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *