Beersheba, Purnawarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin kabinet perang berkunjung ke wilayah selatan pada Sabtu (21/10) sore. Kedatangan tersebut bertujuan untuk mengawasi secara langsung persiapan militer Israel untuk melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.
Setibanya di Beersheba, Netanyahu mendapat cemoohan, teriakan dan olokan dari warga yang berkumpul di lokasi kunjungannya. Mereka bahkan melakukan aksi protes lengkap dengan spanduk-spanduk serta banner bertuliskan gugatan terhadap pemerintahan rezim Zionis.
Massa juga menuntut Netanyahu untuk mengundurkan diri dari kursi perdana menteri. “Ini adalah hari-hari terakhir dari pemerintahan korupmu” teriak salah seorang demonstran sebagaimana yang dikutip Times of Israel. Netanyahu terjerat setidaknya tiga kasus korupsi dan suap serta berusaha menghindari upaya pengadilan. Ia juga dituding oleh masyarakat Israel sebagai biang kekalahan dari Hamas akibat kelengahannya.
הפגנה ספונטנית לפני זמן קצר מול נתניהו שהגיע לבאר שבע:
"חתיכת אפס עבריין, זה הימים האחרונים שלך במשטר הזה… ראש ממשלה מושחת שהפקיר את כולנו, את השלושה לוחמים מהישוב שלי שחטופים, את השישה הרוגים מהמשפחה שלי…" pic.twitter.com/pXCBeKMmoD— Or-ly Barlev ~ אור-לי ברלב (@orlybarlev) October 21, 2023
Komandan angkatan udara Israel mengatakan bahwa serangan-serangan udara merupakan permulaan sebelum masuknya pasukan darat Israel ke Jalur Gaza. Meski begitu, angkatan darat mengatakan pihaknya akan menghajar Gaza seakan mereka tidak mengalami serangan apapun sebelumnya.
“Kami sudah menyerang mereka dengan ribuan bom dan serangan udara yang tepat sasaran,” ujarnya “Meski begitu, kami akan bersikap seakan mereka tidak menerima serangan apapun. Kami akan masuk (ke Jalur Gaza) dengan mengerahkan seluruh kekuatan kami dan menghajar mereka seakan kita berperang pada ‘hari pertama'” tutupnya.