Teheran, Purna Warta – Menteri Komunikasi dan Informatika Iran, Sattar Hashemi, menekankan dimulainya kembali kegiatan Komisi Ekonomi Bersama Iran-Indonesia.
Berbicara dalam pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Iran, Roy Soemirat, Hashemi menyoroti kapasitas kerja sama kedua negara dan menyatakan harapan bahwa pertemuan ini akan membuka jalan bagi peningkatan hubungan bilateral.
Porsi ekonomi digital harus mencapai 10% dari Produk Nasional Bruto di Iran, ujarnya mengacu pada “Visi Indonesia Emas 2045” dan mencatat bahwa ekonomi digital merupakan salah satu pilar program ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika juga menekankan keamanan siber sebagai salah satu bidang kerja sama kedua negara.
Ia menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalaman Iran dalam teknologi seluler generasi ke-5 (5G), dan serat optik untuk rumah dan bisnis dengan Indonesia.
Ia menunjuk kecerdasan buatan sebagai bidang kerja sama lain melalui partisipasi sektor swasta dan pembentukan perusahaan patungan.
Hashemi berharap penyelesaian perjanjian Tarif Preferensial dengan Indonesia dapat segera terwujud.
Baca juga: Wamenlu Iran: Iran dan Afghanistan Lanjutkan Perundingan Mengenai Sumber Daya Air Bersama
Sementara itu, Soemirat memuji ketangguhan Iran selama perang 12 hari dengan rezim Israel dan menggambarkan Iran sebagai model keteguhan.
Ia menunjuk ekonomi digital, kecerdasan buatan, dan teknologi baru sebagai bidang yang cocok untuk kerja sama bilateral.


