Damaskus, Purna Warta – Dalam pertemuan dengan Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Iran, Menteri Luar Negeri Suriah memuji pihak iran perihal dukungan negeri para Mullah terhadap pemerintah dan rakyat Suriah di bidang politik dan ekonomi, serta menyebut hubungan kedua negara strategis.
Ali Asghar Khaji, Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Bidang Politik Khusus, yang berada di Suriah sebagai kepala delegasi, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Mekdad pada hari Senin kemarin (28/2).
Baca Juga : Zelensky Desak Ukraina Segera Masuk Uni Eropa
Dalam pertemuan itu, mereka membahas perkembangan kerja sama kedua negara, perkembangan terakhir di Suriah, perkembangan di Ukraina, kelanjutan pembicaraan proses Astana dan Komite Konstitusi.
Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Khusus selama pertemuan menekankan: Republik Islam Iran akan mendukung pemerintah dan rakyat Suriah, dan kebijakan isolasi untuk Suriah telah gagal.
Dia menambahkan: Republik Islam Iran akan berupaya untuk memperkuat dialog nasional Suriah-Suriah, kembalinya pengungsi dan rekonstruksi negara ini.
Baca Juga : Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Serahkan Laporan Palsu
Khaji juga menjelaskan: penyelenggaraan pertemuan para menteri luar negeri dan KTT negara-negara yang menjamin proses Astana di Teheran sedang diupayakan.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Mekdad memuji upaya Republik Islam Iran dalam mendukung pemerintah dan rakyat Suriah di bidang ekonomi, politik dan menghargai dukungan untuk dialog antara Suriah-Suriah dalam rangka proses Astana.
Dia mencatat: Mengingat hubungan strategis antara Republik Islam Iran dan Suriah, perundingan-perundingan mereka akan selalu berlanjut pada titik balik perkembangan di kawasan itu.
Baca Juga : Reaksi Yaman terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB
Menteri luar negeri Rusia mengatakan bahwa musuh rakyat Suriah berusaha mencapai apa yang belum mereka capai secara militer dengan menciptakan dan mendukung kelompok teroris di Suriah melalui perang politik dan sanksi-sanksi.