HomeTimur TengahKuwait Menunjuk Duta Besar Pertama Untuk Iran Setelah Lebih Dari Enam Tahun...

Kuwait Menunjuk Duta Besar Pertama Untuk Iran Setelah Lebih Dari Enam Tahun Ditutup

Tehran, Purna Warta Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir Abdullahian menerima mandat diplomatik duta besar Bader Abdullah al-Munaikh asal Kuwait di Tehran pada hari Sabtu (13/8), menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran yang dipublikasikan di situsnya.

Kementerian Luar Negeri Kuwait juga mengkonfirmasi bahwa Munaikh ditunjuk sebagai duta besar negara Arab untuk Iran.

Mohammad Irani juga menjabat sebagai duta besar Iran untuk negara tersebut.

Baca Juga : Turki Kirim Senjata Berat ke Barat Laut Suriah

Kembali pada 26 Juli, Irani mengatakan kepada surat kabar Kuwait Al Rai bahwa menteri luar negeri Iran berencana untuk berkunjung ke Kuwait segera.

Diplomat Iran mengatakan Kuwait dan Iran sedang dalam proses meningkatkan hubungan mereka, termasuk secara diplomatik.

Irani mengatakan bahwa kembalinya perwakilan diplomatik ke pangkat duta besar “adalah hal yang wajar bagi kekuatan hubungan bilateral antara kedua negara kita, terutama di bidang politik antara pejabat Iran dan rekan-rekan mereka di Kuwait.”

Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah Amir Abdullahian mengumumkan bahwa Kuwait dan Uni Emirat Arab akan segera mengirim duta besar ke Tehran.

Dia mengatakan duta besar UEA akan segera melanjutkan pekerjaannya di Iran dan Kuwait juga telah menunjuk duta besar barunya untuk Tehran. Kementerian Luar Negeri Iran telah mendukung dua duta besar Arab, tambahnya.

“Selain hubungan historis antara rakyat kedua negara kami, hubungan antara menteri luar negeri kedua negara terus berlanjut dan baik,” kata duta besar Iran untuk Kuwait.

Kuwait mengurangi hubungan diplomatik dengan Iran ke tingkat kuasa usaha pada awal Januari 2016.

Baca Juga : Iran: Salman Rushdie dan Pendukungnya Harus Disalahkan Atas Serangan Itu

Itu terjadi menyusul keputusan Arab Saudi atas hubungan diplomatik yang memburuk dengan Iran pada Januari 2016 setelah pengunjuk rasa Iran, yang marah dengan eksekusi Saudi terhadap ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr dan menyerbu kedutaannya di Tehran.

Beberapa negara Arab Teluk Persia lainnya mengikuti Arab Saudi dan menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran.

Peningkatan hubungan Iran-Kuwait terjadi di tengah upaya yang lebih luas oleh Tehran dan Riyadh untuk mengurangi dan membangun kembali hubungan diplomatik.

Setelah lebih dari satu tahun pembicaraan berorientasi keamanan, Iran dan Arab Saudi tampaknya berada di ambang membuat terobosan yang dapat mengakhiri pemutusan hubungan diplomatik selama bertahun-tahun.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here