Tehran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengklarifikasi tentang peristiwa di Khuzestan dan pernyataan intervensionis Amerika Serikat, dan menyatakan bahwa kami tidak akan membiarkan negara mana pun ikut campur dalam urusan internal kami: Para pejuang Khuzestan tidak akan pernah melupakan kejahatan mitra strategis Washington.
Saeed Khatibzadeh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran berkata “Orang asing yang berbahasa Persia telah ditugaskan untuk mewawancarai para pejabat AS dan Barat tentang masalah ini secara terorganisir dengan tujuan untuk memperbesar masalah dan menciptakan perselisihan di internal rakyat Iran. Ya, kami melihat dengan jelas misi mereka dari para calo-calo media pemberitaan ini yang telah disewa oleh pemerintah asing. Mereka dengan sengaja melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk merusak persatuan dan integritas warga Iran.”
Pernyataan Menteri Luar Negeri AS
Dia mengingatkan: Tentu saja, kali ini bukan dan tidak akan menjadi yang pertama atau terakhir bagi mereka. Kami juga mengetahui komentar yang dibuat oleh para pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Khatibzadeh menambahkan: “Yang penting adalah bahwa Republik Islam Iran tidak akan pernah membiarkan negara mana pun ikut campur dalam urusan internalnya.”
Diplomat senior Iran menyatakan: Pemerintah dan para pejabat sangat menyadari tugas mereka terhadap warga Iran dan pada tingkat yang paling prioritas, mereka berusaha untuk menangani dan menanggapi segala tuntutan warga mereka dan mencoba untuk memperbaiki dari segala kekurangan.
Sikap Amerika yang munafik dan menipu
Juru bicara Departemen Luar Negeri juga menyebut sikap munafik Amerika Serikat dan klaim belas kasih mereka untuk hak asasi manusia rakyat Iran sangat memalukan.
Dia menambahkan: “Khuzestan yang heroik tidak akan pernah melupakan kejahatan mitra strategisnya Washington dulu yakni Saddam dan rezim Ba’ats di Irak.”
Khatibzadeh menambahkan: “Kemunafikan pemerintah AS cukup mudah bisa dilihat, beberapa bulan setelah pergantian pemerintahan Trump, mereka melanjutkan kebijakannya yang penuh dengan kejahatan, tekanan dan terorisme terhadap rakyat Iran dan pada saat yang sama mereka meneteskan air mata buaya atas nama hak rakyat Iran.”
Perlu dicatat bahwa Saeed Khatibzadeh sebelumnya telah menanggapi pernyataan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia tentang peristiwa di Khuzestan.
Juru bicara korps diplomatik Republik Islam Iran menyatakan dalam hal ini: Pernyataan komisaris Tinggi PBB tentang peristiwa baru-baru ini di Khuzestan sangat disayangkan, karena dipenuhi dengan informasi yang tidak asah dan terlah terkontaminasi dengan tuduhan palsu dan data yang tidak benar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri menambahkan: “Tuduhan yang dibuat, tanpa melihat berbagai upaya ekstensif pejabat pemerintahan, peradilan, keamanan dan media untuk meringankan penderitaan rakyat provinsi ini dan menyelesaikan masalah yang ada, adalah bukti paling penting. politik dan ketidak absahan pernyataan ini. Pernyataan Komisaris Tinggi lebih seperti pernyataan politik dengan data yang seakan-akan menjurus pada permusuhan daripada kata-kata pejabat hak asasi manusia internasional.