Tehran, Purna Warta – Jutaan orang mengambil bagian dalam demonstrasi Hari Quds Internasional di seluruh bagian negara Iran dan negara-negara Muslim lainnya untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina yang tertindas dan mengutuk kekejaman Israel dan tindakan agresi terhadap warga Palestina di Wilayah Pendudukan.
Unjuk rasa di Iran, yang diselenggarakan oleh Dewan Koordinasi Dakwah Islam (IPCC), dimulai pukul 10 pagi waktu setempat (06:30 GMT) di Tehran dan kota-kota lain di seluruh negeri pada hari Jumat (14/4).
Baca Juga : Hamas: Hari Quds Menjadi Kesempatan Menyatukan Negara-Negara dalam Mendukung Palestina
Orang-orang yang mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa bermaksud untuk mengkomunikasikan kepada dunia situasi menyedihkan Palestina dan mengutuk kekejaman Israel yang meningkat tahun ini, terutama sejak awal bulan suci Ramadhan.
Sepuluh rute telah ditetapkan untuk aksi unjuk rasa di seluruh ibu kota Iran, di mana warga dari semua lapisan masyarakat menuju ke Lapangan Inqilab (Revolusi) yang ikonik.
Setiap tahun pada Jumat terakhir Ramadhan, aksi unjuk rasa di seluruh dunia diadakan untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina melawan Israel dan perjuangan untuk membebaskan wilayah mereka, yang telah diduduki Israel selama beberapa dekade.
Acara tahunan ini dipandang sebagai kesempatan bagi orang-orang yang mencari kebebasan di seluruh dunia, terlepas dari keyakinannya, untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina dan menunjukkan kemarahan mereka terhadap rezim apartheid di Tel Aviv, yang telah menduduki wilayah Palestina sejak 1967.
Baca Juga : Kepala IRGC Tegaskan, Israel Tidak Lama Lagi Akan Runtuh
Hari Quds Internasional adalah salah satu warisan mendiang Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khumeini, yang dihormati sebagai pemimpin spiritual oleh umat Islam di seluruh dunia. Kembali pada tahun 1979, tak lama setelah memimpin Revolusi Islam yang menggulingkan Syah Iran yang didukung AS, Imam Khumeini menyebut Jumat terakhir bulan puasa Ramadhan sebagai Hari Quds Internasional.
Sejak awal bulan suci Ramadhan, rezim Israel telah memberlakukan pembatasan ketat keluar masuknya warga Palestina ke dan dari gerbang Masjid al-Aqsa. Di tengah ketegangan yang meningkat dengan jemaah Palestina, pemukim Israel juga terus maju dengan serbuan yang sering dan ritual provokatif di tempat suci.
Gerakan perlawanan di Gaza dan di tempat lain telah bersumpah untuk menghadapi rezim Israel di berbagai bidang.
Baca Juga : Hamas: Iran dan Suriah Memegang Peran Penting dalam Poros Perlawanan
Pada tanggal 6 April, setidaknya 30 roket dilaporkan diluncurkan dari Libanon selatan ke Wilayah Pendudukan Israel sebagai pembalasan terhadap agresi Israel terhadap al-Aqsa. Pejuang mujahidin yang berbasis di Gaza juga menembakkan beberapa roket ke Wilayah Pendudukan.
Sumber-sumber Palestina mengatakan Iron Dome rezim gagal mencegat sebagian besar roket pembalasan. Menyusul serangan roket, pesawat tempur Israel menghantam sasaran di dalam Gaza dan posisi gerakan perlawanan Palestina Hamas di Libanon.