Tadmor, Purna Warta – Militer Rusia mengatakan tentara Israel melakukan serangan di sebuah daerah di Suriah pada Rabu malam (13/10) di bawah perlindungan pesawat sipil.
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pada hari Kamis (14/10) bahwa serangan udara Israel dilakukan di dekat kota Tadmor pada hari Rabu (13/10).
Baca Juga : Perwakilan Khusus Swedia untuk Yaman Bertemu dengan Duta Besar Iran untuk Oman
Vadim Kulit, wakil direktur Pusat Rekonsiliasi Rusia, mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa serangan udara, yang dimulai Rabu malam (13/10) di dekat daerah al-Tanf di perbatasan Yordania-Irak, dilakukan oleh empat jet tempur F-16 Israel.
Rudal jarak jauh rezim Zionis menargetkan menara komunikasi dan daerah terdekat di dekat kota Tadmor di provinsi timur Homs. Serangan itu mengakibatkan tewasnya seorang tentara Suriah dan melukai tiga orang lainnya.
Berbagai kelompok Palestina telah mengutuk serangan Israel di Suriah pada Rabau malam atau Kamis dini hari (14/10), mengatakan bahwa rezim Zionis Israel berperilaku seperti berandalan di kawasan dan untuk melawannya membutuhkan persatuan perlawanan di semua lini.
Dilaporkan bahwa pertahanan udara Suriah telah diaktifkan untuk melawan rudal yang ditembakkan oleh jet-jet tempur rezim Zionis Israel.
Baca Juga : Israel, AS dan Rusia Telah Sepakat Adakan Pertemuan untuk Bahas Iran dan Suriah
Namun, Vadim Kulit mengatakan:
Tentara Suriah memutuskan untuk tidak menggunakan pertahanan udara karena ada dua pesawat penumpang di dekat daerah itu pada saat serangan udara Israel.
Kantor berita Rusia Sputnik melaporkan bahwa rezim Israel menggunakan taktik baru untuk menyerang Suriah guna menghindari sistem pertahanan udara buatan Rusia.
Pada bulan Februari, sebuah Airbus 320 dengan 174 penumpang terpaksa mengubah arah karena serangan udara Israel dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Hmeimim.
Pada tahun 2018, rezim Zionis Israel menggunakan pesawat pengintai Rusia sebagai penutup dan menyebabkan pertahanan Suriah menargetkan pesawat ini. Tel Aviv terpaksa meminta maaf kepada Rusia beberapa minggu kemudian.
Baca Juga : Hapus Aplikasi Al-Quran di China, Apple: Disuruh Pemerintah
Serangan itu menewaskan 15 tentara Rusia dan melukai 10 lainnya. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada saat itu bahwa tentara Israel telah memberi tahu Rusia hanya enam detik setelah jet tempur Israel lepas landas.
Al-Jazeera mengutip sumber-sumber Suriah yang mengatakan bahwa serangan udara di selatan Tadmor berasal dari daerah Al-Tanf dekat perbatasan Suriah-Irak.
Sumber-sumber berita Arab juga mengutip media-media Suriah yang mengatakan bahwa selatan Tadmor telah menjadi sasaran serangan udara Israel.
Jet-Jet tempur Zionis Israel biasanya meluncurkan serangan rudal ke sasaran di timur dan barat laut Suriah, menggunakan wilayah udara Lebanon atau melalui Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Baca Juga : Kutuk Serangan Masjid Syiah di Afghanistan, Iran Serukan Persatuan Sunni-Syiah
Para penjaga perdamaian PBB yang berbasis di Lebanon telah berulang kali melaporkan bahwa rezim Zionis melanggar resolusi PBB setiap hari dan melanggar batas wilayah udara Lebanon.
Damaskus telah menyatakan bahwa serangan-serangan ini sejalan dengan kebijakan yang ditargetkan dari para pejabat pemerintah rezim Israel, dukungan berkelanjutan terhadap para kelompok teroris dan pelanggaran yang disengaja terhadap resolusi Dewan Keamanan tentang perang melawan terorisme.
Pemerintah Suriah juga telah menyatakan bahwa dukungan ini merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB dan resolusi Dewan Keamanan tentang kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menyatakan bahwa rezim Israel dan sekutu regional dan sekutu baratnya mendukung kelompok teroris takfiri yang memerangi pemerintah Suriah.
Baca Juga : Kembali Masjid Syiah Afghanistan Dibom saat Sholat Jumat
Tentara Suriah juga berulang kali menemukan senjata dan amunisi buatan Israel dari kelompok-kelompok teroris di Suriah.