IRGC Uji Rudal Anti-Tank Sadid-365 Buatan Sendiri

IRGC Uji Rudal Anti-Tank Sadid-365 Buatan Sendiri

Tehran, Purna Warta Angkatan Darat Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah berhasil meluncurkan uji coba rudal anti-tank Sadid-365 buatan sendiri, di tengah upayanya untuk mengembangkan peralatan militer canggih dalam negeri.

Kepala Organisasi Riset dan Swasembada Jihad Angkatan Darat IRGC Jenderal Ali Kouhestani mengatakan pada hari Sabtu bahwa pencapaian militer yang terkenal, yang dijuluki Sadid-365 (Solemn-365), adalah rudal anti-tank berpemandu dengan jangkauan 8 kilometer, yang mampu menghancurkan berbagai kendaraan lapis baja.

Baca Juga : Protes Prancis Berlanjut Ketika Pengadilan Tinggi Dukung Rencana Pensiun Macron 

Dia mencatat bahwa rudal yang dipandu secara optik yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri memiliki akurasi yang tinggi, dirancang untuk menyerang target yang ditentukan dari atas sebagai bentuk tembakan terjun, dan bahkan dapat menembus melalui sistem perlindungan aktif (APS) tank dan mampu menghancurkannya.

Jenderal Iran menambahkan para ahli IRGC akan mengoptimalkan rudal pada fase berikutnya dan melengkapinya dengan ujung sayap yang dapat dilipat dan sistem pengendalian tembakan baru.

Dia menyoroti bahwa pengangkut personel Angkatan Darat IRGC akan dilengkapi dengan empat rudal Sadid-365, dua dipasang di setiap sisi menara mereka.

Kembali pada 7 Juli 2021, Angkatan Darat IRGC menerima pengiriman rudal anti-tank Almas (Diamond) versi darat.

Rudal buatan dalam negeri dilaporkan sebagai senjata serang teratas yang dapat mencapai target dalam jarak 8 kilometer.

IRGC telah mengembangkan rudal Almas versi peluncuran udara yang ditembakkan oleh drone Ababil-III.

Pakar dan insinyur militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat terobosan luar biasa dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri dan membuat angkatan bersenjata mandiri.

Baca Juga : Lagi, Amerika Curi Minyak Suriah

Pejabat Iran telah berulang kali menggarisbawahi bahwa negara itu tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah terbuka untuk negosiasi.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran dan mencela musuh karena mempertanyakan program rudal negara itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *