Teheran, Purna Warta – Pasukan Darat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah membubarkan tim teroris di tengah latihan kontraterorisme besar yang sedang berlangsung di provinsi tenggara negara itu, Sistan dan Baluchestan, dekat perbatasan dengan Pakistan.
Pangkalan Quds Pasukan Darat IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa tim tersebut terdeteksi, dikepung, dan dibubarkan selama operasi di Kabupaten Rask, saat latihan “Martir Keamanan” skala besar sedang berlangsung. Pernyataan tersebut menambahkan bahwa Pasukan Darat IRGC menyergap tim teroris dan membubarkannya bekerja sama dengan pasukan intelijen provinsi. Empat teroris tewas dan enam lainnya ditangkap dalam operasi tersebut, yang juga mengakibatkan tiga prajurit IRGC tewas sebagai martir, katanya.
Lima anggota pasukan sukarelawan Basij Iran tewas dalam serangan teroris di tenggara Lima anggota Iran Provinsi Sistan dan Baluchestan, yang berbatasan dengan Pakistan, telah menyaksikan beberapa serangan teror yang menargetkan warga sipil dan pasukan keamanan selama beberapa tahun terakhir. Kelompok teroris yang melakukan serangan terhadap kepentingan
Iran di bagian tenggara dan barat daya negara tersebut diyakini terkait dengan dinas intelijen asing. Menurut Jenderal Ahmad Shafaei, juru bicara latihan “Martir Keamanan”, latihan tersebut dilakukan di wilayah yang telah ditentukan sebelumnya dan dimaksudkan untuk memperkuat dan membina keamanan yang berkelanjutan. Komandan dan prajurit dari Pangkalan Quds Angkatan Darat IRGC bertekad untuk melanjutkan operasi mereka hingga tujuan latihan tersebut sepenuhnya terwujud, tegasnya.
Pada tanggal 26 Oktober, sepuluh anggota pasukan penegak hukum Iran tewas dalam serangan teroris di distrik Gohar Kuh di Kabupaten Taftan di provinsi Sistan dan Baluchestan. Kelompok teroris yang disebut Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan salah satu yang paling mematikan di provinsi tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Kelompok tersebut telah melakukan banyak serangan teroris di Iran, terutama di Sistan dan Baluchestan.
Taktiknya termasuk penculikan penjaga perbatasan serta menargetkan warga sipil dan kantor polisi di provinsi tersebut untuk memicu kekacauan dan ketidaktertiban.