Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan pendekatan militer AS telah memperumit situasi di kawasan dan menciptakan hambatan dalam jalan menuju solusi politik terhadap konflik regional.
Baca Juga : Mayoritas Warga Amerika Meyakini Israel Sudah Keterlaluan
Dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Yaman Hans Grundberg di Tehran pada hari Sabtu (3/2), Amir-Abdullahian mengecam serangan militer AS dan Inggris terhadap Yaman dan langkah Washington untuk memasukkan kembali gerakan perlawanan Ansarullah Yaman ke dalam daftar entitas “teroris”.
Pada bulan Januari, AS kembali menetapkan Ansarullah sebagai kelompok “teroris”. Penunjukan tersebut mengharuskan lembaga keuangan Amerika untuk membekukan dana Ansarullah dan melarang anggota kelompok perlawanan melakukan perjalanan ke Amerika.
Diplomat terkemuka Iran menegaskan kembali dukungan Tehran untuk pembentukan perdamaian dan keamanan berkelanjutan di Yaman.
Upaya untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan di kawasan ini akan bermanfaat bagi semua negara di kawasan ini, kata Amir-Abdullahian.
Ia juga mengutuk serangan udara AS terhadap sasaran di Irak dan Suriah, yang menurutnya berasal dari kelanjutan pendekatan yang salah dalam menyelesaikan masalah regional dengan menggunakan intimidasi dan militerisme.
Setidaknya 16 orang tewas, di antaranya warga sipil dan 25 orang terluka dalam serangan udara AS terhadap sasaran di Irak.
Baca Juga : Korea Utara Luncurkan Rudal Uji Coba Dengan Hulu Ledak Besar
Utusan PBB, pada bagiannya, memuji Iran atas upayanya meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Barat, khususnya di Yaman.
Grundberg memberi penjelasan kepada menteri Iran mengenai upaya PBB untuk menciptakan perdamaian dan meredakan ketegangan di Yaman dan menggarisbawahi perlunya penyelesaian krisis regional dengan memanfaatkan kapasitas intra-regional.