Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan Teheran memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam KTT Sharm el-Sheikh di Mesir terkait proposal gencatan senjata Gaza yang didukung AS, dengan alasan permusuhan dan sanksi Washington yang terus berlanjut terhadap bangsa Iran.
Dalam sebuah unggahan di akun X miliknya, Araqchi menyampaikan rasa terima kasih Iran kepada Mesir atas undangan tersebut, menekankan bahwa Teheran tidak dapat berpihak pada mereka yang “menyerang rakyat Iran,” sekaligus menegaskan kembali dukungan Iran terhadap upaya-upaya yang mengakhiri agresi rezim Israel dan menegakkan hak-hak Palestina.
“Iran berterima kasih atas undangan Presiden El-Sisi untuk menghadiri KTT Sharm El-Sheikh. Meskipun mendukung keterlibatan diplomatik, baik Presiden Pezeshkian maupun saya tidak dapat berunding dengan rekan-rekan yang telah menyerang Rakyat Iran dan terus mengancam serta memberikan sanksi kepada kami,” ujar menteri luar negeri tersebut.
“Meskipun demikian, Iran menyambut baik inisiatif apa pun yang mengakhiri Genosida Israel di Gaza dan memastikan pengusiran pasukan pendudukan. Rakyat Palestina sepenuhnya berhak untuk mengamankan hak fundamental mereka untuk menentukan nasib sendiri, dan semua Negara tetap berkewajiban, lebih dari sebelumnya, untuk membantu mereka dalam perjuangan mereka yang sah dan sah,” tambah Araqchi.
“Iran selalu, dan akan selalu, menjadi kekuatan vital bagi perdamaian di kawasan. Berbeda dengan rezim Israel yang melakukan genosida, Iran tidak mengincar Perang Abadi—terutama dengan mengorbankan sekutu-sekutunya—melainkan mengincar Perdamaian, Kemakmuran, dan Kerja Sama Abadi,” ujarnya.