Teheran, Purna Warta – Respons pembalasan Iran terhadap rezim Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan kepala Hamas di Teheran akan mengejutkan rezim Zionis Israel, kata mantan kepala Organisasi Intelijen Korps Garda Revolusi Islam.
Baca juga: Menlu Yordania Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Iran
Berpidato di sebuah acara budaya di Mashhad pada hari Minggu, Hossein Taeb mengatakan operasi yang dirancang Iran sebagai pembalasan terhadap Israel atas kematian Ismail Haniyeh akan “mengejutkan” dan tidak akan termasuk dalam kerangka skenario yang diprediksi oleh rezim Zionis Israel.
Menyoroti situasi internal Israel yang mengerikan dan masalah sosial dan ekonominya, termasuk pelarian modal, ulama tersebut mencatat bahwa skenario tindakan pembalasan Iran masih belum diketahui oleh Israel.
Ia menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para penentangnya telah sampai pada kesimpulan bahwa Israel berada di ambang kehancuran.
Rezim Yahudi kemungkinan akan lenyap pada tahun 2028 jika situasi saat ini terus berlanjut, kata Taeb, seraya menambahkan bahwa Netanyahu dan arus ekstremis dan konservatif percaya bahwa Israel tidak akan bertahan hingga ulang tahun kedelapan puluh pembentukannya, itulah sebabnya mereka mencari metode baru untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Baca juga: Iran: Aksi Kriminal Israel telah Membuat Situasi Regional Rumit
Rezim Israel membunuh kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada dini hari tanggal 31 Juli. Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, dibunuh di kediaman khusus di Teheran utara setelah terkena proyektil udara.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayy Ali Khamenei telah memperingatkan rezim Israel tentang “tanggapan keras” atas pembunuhan Haniyeh, dengan menyebutnya sebagai tugas Republik Islam untuk membalas dendam atas darah pemimpin perlawanan Palestina tersebut.